Berusaha tanpa berdoa itu sombong, berdoa tanpa berusaha itu bohong
Ada satu hadis yang diriwatkan oleh Imam Tirmidizi dari sahabat Salman:
عَنْ سَلْمَانَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: "لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ، وَلَا يَزِيدُ فِي الْعُمْرِ إِلَّا الْبِرُّ" (رواه الترمذي)
“Tidak ada yang bisa menolak takdir kecuali doa, dan tidak ada yang menambah umur kecuali amal kebajikan.” (HR. Tirmidzi)
Dari sisi balaghah, penggunaan kata “لا” (tidak) di sini bukan hanya sekadar penegasan, tetapi juga sebagai bentuk eksklusifitas. Rasulullah menegaskan bahwa takdir hanya bisa diubah oleh doa, dan umur hanya bisa ditambah oleh amal kebajikan. Gaya bahasa ini menunjukkan rasa harapan yang kuat—bahwa doa bukan hanya untuk ketenangan, tapi bisa menjadi cara mengubah hidup kita dengan izin Allah.
Dari sisi mantiq, hadis ini memperlihatkan hubungan sebab-akibat yang unik. Doa menjadi sebab potensial untuk mengubah takdir, dan amal kebajikan menjadi sebab bertambahnya umur. Artinya, Allah memberikan jalan bagi manusia untuk memohon perubahan dalam kehidupannya melalui upaya yang Allah ridhai.
Ada pepatah yang mengatakan "Berusaha tanpa berdoa itu sombong, berdoa tanpa berusaha itu bohong." Jadi, jangan pernah berhenti berikhtiar untuk berbuat baik dan berdoa.
Semoga bermanfaat