Mengindari Subhat, Mematuhi Halal Haram, dan Menjaga Hati
Hadits Imam Bukhari Kitab ke-2, Bab Keutamaan orang yang memelihara agamanya, hadits no 50:
حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا زَكَرِيَّاءُ عَنْ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيرٍ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ الْحَلَالُ بَيِّنٌ وَالْحَرَامُ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا مُشَبَّهَاتٌ لَا يَعْلَمُهَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ فَمَنْ اتَّقَى الْمُشَبَّهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ وَمَنْ وَقَعَ فِي الشُّبُهَاتِ كَرَاعٍ يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى يُوشِكُ أَنْ يُوَاقِعَهُ أَلَا وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلَا إِنَّ حِمَى اللَّهِ فِي أَرْضِهِ مَحَارِمُهُ أَلَا وَإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً إِذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ أَلَا وَهِيَ الْقَلْبُ
Telah menceritakan kepada kami [Abu Nu'aim] Telah menceritakan kepada kami [Zakaria] dari ['Amir] berkata; aku mendengar [An Nu'man bin Basyir] berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Yang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas. Namun diantara keduanya ada perkara syubhat (samar) yang tidak diketahui oleh banyak orang. Maka barangsiapa yang menjauhi diri dari yang syubhat berarti telah memelihara agamanya dan kehormatannya. Dan barangsiapa yang sampai jatuh (mengerjakan) pada perkara-perkara syubhat, sungguh dia seperti seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di pinggir jurang yang dikhawatirkan akan jatuh ke dalamnya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki batasan, dan ketahuilah bahwa batasan larangan Allah di bumi-Nya adalah apa-apa yang diharamkan-Nya. Dan ketahuilah pada setiap tubuh ada segumpal darah yang apabila baik maka baiklah tubuh tersebut dan apabila rusak maka rusaklah tubuh tersebut. Ketahuilah, ia adalah hati".
Pada sabda Nabi: "Yang halal sudah jelas dan yang haram juga sudah jelas. Namun diantara keduanya ada perkara syubhat (samar) yang tidak diketahui oleh banyak orang. Maka barangsiapa yang menjauhi diri dari yang syubhat berarti telah memelihara agamanya dan kehormatannya. Dan barangsiapa yang sampai jatuh (mengerjakan) pada perkara-perkara syubhat, sungguh dia seperti seorang penggembala yang menggembalakan ternaknya di pinggir jurang yang dikhawatirkan akan jatuh ke dalamnya."
Dari hadis ini dapat disimpulkan beberapa hal antara lain:
- Kita harus selalu berhati-hati dalam menjalani kehidupan ini. Menghindari yang syubhat (samar) dapat membantu kita memelihara agama dan kehormatan kita.
- Perkara syubhat adalah seperti jurang yang mengancam kita untuk jatuh. Oleh karena itu, kita harus berusaha menjaga diri dan menjauhinya.
- Kita harus selalu memahami bahwa yang halal dan haram sudah jelas, dan menghindari yang syubhat adalah langkah bijak dalam memelihara kehormatan kita.
- Seperti seorang petani yang merawat tanaman dengan hati-hati, demikian pula kita harus berhati-hati dan menjaga diri dari perkara syubhat agar tidak jatuh ke dalam kehancuran.
- Ketika kita menghindari perkara syubhat, kita membuktikan bahwa kita berkomitmen untuk memelihara agama dan integritas pribadi kita.
Hadis ini juga memberikan perumpamaan kepada kita antara lain:
- Seperti menyeberangi jembatan yang rapuh, menghindari yang syubhat adalah tindakan yang bijaksana karena tidak diketahui apakah jembatan itu aman atau tidak.
- Seperti mengendarai mobil di jalan yang berkelok-kelok tanpa memperhatikan kondisi kendaraan, mengabaikan yang syubhat dapat membawa kita menuju kejatuhan yang fatal.
- Seperti bermain dengan benda tajam, mengabaikan yang syubhat dapat menyebabkan luka dan bahaya fisik.
Pada sabda Nabi: "Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki batasan, dan ketahuilah bahwa batasan larangan Allah di bumi-Nya adalah apa-apa yang diharamkan-Nya."
Dari hadis ini dapat disimpulkan beberapa hal antara lain:
- Ingatlah bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, bahkan raja sekalipun memiliki batasan.
- Jangan terlalu terikat pada hal-hal yang dianggap terlarang, karena itu mungkin saja merupakan batasan dari Allah yang sebenarnya bisa menjaga kita dari bahaya.
- Ketika kamu menghadapi batasan atau rintangan, ingatlah bahwa itu bisa menjadi kesempatan untuk tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik.
- Percayalah bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik untuk kita, termasuk dalam menetapkan batasan atau larangan tertentu.
- Jangan pernah merasa terbatas oleh lingkungan atau keadaanmu saat ini, karena Allah mampu memberikan jalan keluar dan membuatmu melebihi batasan yang ada.
Hadis ini juga memberikan perumpamaan kepada kita antara lain:
- Seperti tembok pembatas yang melindungi rumah dari ancaman luar, batasan atau larangan Allah juga melindungi bumi-Nya dari perbuatan yang merusak dan merugikan makhluk-Nya.
- Seperti pola makan yang sehat untuk menjaga kesehatan tubuh, larangan Allah juga menunjukkan batas-batas yang harus dihindari agar jiwa dan raga tetap sehat di bumi-Nya.
- Seperti halnya seorang petani yang menanam padi di lahan yang subur, namun ia harus mematuhi aturan dan memperhatikan batasan dan aturan dalam proses bercocok tanam agar hasil panennya menjadi baik.
Pada sabda Nabi "Dan ketahuilah pada setiap tubuh ada segumpal darah yang apabila baik maka baiklah tubuh tersebut dan apabila rusak maka rusaklah tubuh tersebut. Ketahuilah, ia adalah hati", Dari hadis ini dapat disimpulkan beberapa hal antara lain:
- Hati merupakan pusat dari kebaikan dan keburukan dalam diri seseorang. Oleh karena itu, kita perlu selalu menjaga kebaikan hati agar dapat mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita dengan positif.
- Kesehatan tubuh kita sangat tergantung pada kesehatan hati kita. Oleh karena itu, perlu untuk menjaga kesehatan hati agar tubuh kita tetap sehat dan bugar.
- Kita harus menyadari betapa pentingnya hati dalam kehidupan kita. Jangan pernah meremehkan peran hati dalam segala hal yang kita lakukan, baik itu dalam urusan agama, keluarga, maupun sosial.
- Jangan biarkan hati kita terkontaminasi oleh hal-hal yang buruk, karena hal tersebut dapat merusak keseluruhan kehidupan kita. Sebaliknya, kita harus selalu memperbaiki hati kita agar seluruh aspek kehidupan kita menjadi lebih baik.
- Hati merupakan bagian yang sangat penting dari diri kita. Oleh karena itu, kita harus selalu memberikan perhatian dan perawatan yang baik untuk hati kita agar dapat berkembang dengan baik dan memberikan manfaat bagi kita dan orang lain.
Semoga bermanfaat,
Pengasuh Bahasa Adab
