Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kajian Hadis: Mendapatkan Manisnya Iman dengan Tiga Perkara



Hadits Imam Bukhari Kitab ke-2, Bab Manisnya iman, hadits no 15 : 

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ قَالَ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] berkata, telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahhab Ats Tsaqafi] berkata, telah menceritakan kepada kami [Ayyub] dari [Abu Qilabah] dari [Anas bin Malik] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang, ia akan mendapatkan manisnya iman: Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah. Dan dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka"

MUFRADAT

حَلاَوَة : 1. kemanisan , kenyamanan , kecantikan ; 2. manisan dari tepung

جمع: حَلاوَى . [ح ل و]. (مصدر حَلاَ، حَلِيَ)

حَلاَ - يَحْلِيْ : menjadi manis , lezat , menyenangkan , indah

أحَبَّ - يُحِبُّ : menyukai , mencintai , jatuh cinta , senang akan , memuja , mengkhayalkan

سِوَى : kecuali , tetapi , tidak termasuk

الْمَرْء : manusia , orang

مَرْء/ مُرْء/ مِرْء [مفرد]: ج رِجال (من غير لفظها)، مؤ مرأة، ج مؤ نِساء (من غير لفظها) ونسوة (من غير لفظها)

عَادَ - يَعُوْدُ : kedatangan kembali , kembali , pulang , terulang , mengunjungi , menyinggahi

قَذَفَ - يَقْذِفُ : 1. menjebloskan , melemparkan , menghempaskan , mengombang - ambingkan , melempari dengan ; 2. mengeluarkan , memancarkan , membebaskan , mengusir , membuang ; 3. menjelek - jelekkan , memfitnah , mencemarkan nama baik , memburuk - burukkan , mengumpat



PENJELASAN

Berikut adalah penjelasan mengenai maksud dari setiap perkara tersebut:

1. Dijadikannya Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya:
Maksud dari perkara ini adalah bahwa iman seseorang akan semakin manis ketika ia mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari apapun yang ada dalam kehidupannya. Cinta ini harus mengungguli semua jenis cinta yang dimiliki seseorang, termasuk cinta kepada harta, kedudukan, atau hubungan manusiawi lainnya. Dengan mencintai Allah dan Rasul-Nya secara lebih, seseorang menunjukkan kesetiaan dan pengabdian yang mendalam terhadap agama dan petunjuk yang diberikan oleh Rasul.

2. Jika ia mencintai seseorang, dia tidak mencintainya kecuali karena Allah:
Perkara ini mengajarkan bahwa cinta seseorang kepada orang lain seharusnya didasarkan pada cinta kepada Allah. Dalam hubungan antarmanusia, cinta seseorang tidak boleh muncul semata-mata karena nafsu duniawi atau kepentingan pribadi, tetapi karena hubungan yang baik dengan Allah. Dengan mencintai orang lain karena Allah, seseorang menunjukkan bahwa cinta dan kasih sayangnya didasarkan pada nilai-nilai agama, kebajikan, dan ketakwaan.

3. Dia benci kembali kepada kekufuran seperti dia benci bila dilempar ke neraka:
Perkara ini menggarisbawahi pentingnya memelihara iman dan menjauhi segala bentuk kekufuran atau penentangan terhadap ajaran Islam. Seorang mukmin sejati akan membenci segala bentuk kekufuran dan perbuatan dosa, sama seperti ia benci jika dirinya dilemparkan ke dalam neraka. Hal ini menunjukkan tekad yang kuat dalam menjaga keimanan dan menghindari segala yang bisa merusaknya.

Dari penjelasan diatas maka dengan mencintai Allah dan Rasul-Nya melebihi apapun, mencintai orang lain karena Allah, dan membenci kekufuran serta dosa, seseorang akan memperoleh kekuatan iman yang lebih dalam dan penuh keberkahan.


Semoga bermanfaat,

Oleh:
Dr. Ir. Adib Shururi, M.Pd.
Pengasuh Mahad Bahasa dan Adab