Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cinta Tanah Air Bagian dari Iman




cin·ta a 1 suka sekali; sayang benar: orang tuaku cukup – kpd kami semua; -- kpd sesama makhluk; 2 kasih sekali; terpikat (antara laki-laki dan perempuan): sebenarnya dia tidak -- kpd lelaki itu, tetapi hanya menginginkan hartanya; 3 ingin sekali; berharap sekali; rindu: makin ditindas makin terasa betapa -- nya akan kemerdekaan; 4 kl susah hati (khawatir); risau: tiada terperikan lagi -- nya ditinggalkan ayahnya itu;

Istilah "tanah air" mengacu pada wilayah geografis atau negara tempat seseorang lahir, tumbuh besar, dan merasa memiliki ikatan emosional, budaya, dan sosial yang kuat. Kata "tanah" mengacu pada wilayah geografis atau tanah yang dihuni, sedangkan "air" mengacu pada elemen penting kehidupan dan lingkungan di dalamnya.


Prinsip-prinsip cinta tanah air:

1. Membentuk akhlaq mulai di tanah kelahiran

إنما بعثت لاتمم مكارم الأخلاق

2. Saling mengasihi (menjaga keharmonisan dan menjaga keamanan tanah kelahiran)

وما ارسلناك إلا رحمة للعالمين

3. Tidak merusak lingkungan tanah air

وَلَا تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَٰحِهَا وَٱدْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ ٱللَّهِ قَرِيبٌ مِّنَ ٱلْمُحْسِنِينَ
(Al A'raaf 7:56)  : Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

4. Menjalankan syariat di tanah air

Al-Qur'an surah Al-Qaṣaṣ ayat 85

اِنَّ الَّذِيْ فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لَرَاۤدُّكَ اِلٰى مَعَادٍ ۗقُلْ رَّبِّيْٓ اَعْلَمُ مَنْ جَاۤءَ بِالْهُدٰى وَمَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ

Sesungguhnya (Allah) yang mewajibkan engkau (Nabi Muhammad untuk menyampaikan dan berpegang teguh pada) Al-Qur’an benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali.569) Katakanlah (Nabi Muhammad), “Tuhanku paling mengetahui siapa yang membawa petunjuk dan siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.”

TAFSIR TAHLILI
Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa Dialah yang mewajibkan kepada Muhammad mengamalkan isi Al-Qur’an, dan melaksanakan hukum-hukum dan perintah yang ada di dalamnya. Dia pulalah yang akan mengembalikan Muhammad ke tanah suci Mekah, tanah tumpah darahnya dalam keadaan menang dan merebutnya kembali dari kaum yang telah mengusirnya dari sana. Muhammad saw kembali ke Mekah dengan satu kemenangan besar bagi kaum Muslimin, karena dengan demikian ia dapat mengembangkan Islam dengan bebas dan dapat menekan kehendak kaum musyrikin. Ini adalah janji dari Allah ketika Muhammad selalu disakiti dan mendapat tekanan yang berat dari kaumnya bahwa dia akan hijrah meninggalkan Mekah, dan akan kembali dalam keadaan menang. 
Selain kembali ke Mekah, ada yang berpendapat Allah mengembalikan Rasul kepada kematian atau mengembalikan ke surga, sebagaimana firman Allah:
قُلْ يٰقَوْمِ اعْمَلُوْا عَلٰى مَكَانَتِكُمْ اِنِّيْ عَامِلٌۚ فَسَوْفَ تَعْلَمُوْنَۙ مَنْ تَكُوْنُ لَهٗ عَاقِبَةُ الدَّارِۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ ١٣٥ (الانعام)
Katakanlah (Muhammad), “Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui, siapa yang akan memperoleh tempat (terbaik) di akhirat (nanti). Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan beruntung. (al-An‘ām/6: 135)


Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah pada tahun 622 Masehi, ketika beliau berusia sekitar 52 tahun. Penaklukan Makkah (Fathu Makkah) terjadi pada tahun 630 Masehi, ketika beliau berusia sekitar 60 tahun.


5. Taat kepada pemimpin


يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

(An Nisa 4:59)  : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

المختصر في تفسير : 
٥٩ - يا أيها الذين آمنوا بالله واتبعوا رسوله، أطيعوا الله وأطيعوا رسوله، بامتثال ما أمر واجتناب ما نهى، وأطيعوا ولاة أموركم ما لم يأمروا بمعصية، فإن اختلفتم في شيء فارجعوا فيه إلى كتاب الله وسُنَّة نبيه - صلى الله عليه وسلم - إن كنتم تؤمنون بالله واليوم الآخر ذلك الرجوع إلى الكتاب والسُّنَّة خير من التمادي في الخلاف والقول بالرأي، وأحسن عاقبة لكم.

غريب القرآن : 
-  {تَاوِيلًا} : عَاقِبَةً، وَمَآلًا.



Semoga bermanfaat,

Salam
Pengasuh Ma'had Bahasa Adab