Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Agama Itu Mudah


Hadits Imam Bukhari Kitab ke-2, Bab Agama itu mudah, hadits no 38 : 

 عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلَّا غَلَبَهُ فَسَدَّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَيْءٍ مِنْ الدُّلْجَةِ


It was narrated from Abu Hurairah that the Prophet Muhammad said: "Indeed, religion is easy, and no one complicates religion unless religion will defeat him. So straighten up, come closer and give good news and ask for help in the morning, evening and at the end of the night.

Dari Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda: "Sesungguhnya agama itu mudah, dan tidaklah seseorang mempersulit agama kecuali agama akan mengalahkannya. Maka luruskanlah, mendekatlah dan berilah kabar gembira dan minta tolonglah di waktu pagi, waktu petang dan di waktu akhir malam.


MUFRADAT

شادَّ/ شادَّ في يشادّ، شادِدْ/ شادَّ، مُشادّةً وشِدادًا، فهو مُشادّ، والمفعول مُشادّ

غلَبَ/ غلَبَ على يَغلِب، اِغْلِبْ، مصدر غَلْبٌ، غَلَبٌ، غَلَبَةٌ، فهو غالب، والمفعول مَغْلوب


غَلَبَ - يغلِبُ : mengalahkan , menguasai , memenangkan , menjadi semakin baik , mengatasi


سدَّدَ يُسدِّد، سَدِّدْ، مصدر تَسْدِيدٌ، فهو مُسدِّد، والمفعول مُسدَّد

سَدَّدَ - يُسَدِّدُ : membayar , mengatasi , membersihkan , mengarahkan , membidikkan , menyampaikan , mengirim , memandu , menunjukkan


قاربَ/ قاربَ في/ قاربَ من يقارب، قَارِبْ، مصدر مُقَارَبَةٌ، فهو مُقارِب، والمفعول مُقارَب

قَارَبَ - يُقَارِبُ : mendekati , mengira - ngirakan , menjadi dekat , hampir , berkisar pada


غَدَاة ، غُدْوَة : waktu pagi - pagi sekali

رَوْحَةٌ : جمع: رَوْحاتٌ. [ر و ح]. (اِسْمُ الْمَرَّةِ مِنْ راحَ).

رَاحَ - يَرُوْحُ : pergi , meninggalkan , berangkat , bepergian

دُلْجَة [مفرد]: ج دُلُجات ودُلْجات:
1- خروجٌ في آخر اللّيل


PENJELASAN

Dari hadis ini, isyarat-isyarat dari sisi Aqidah, Akhlaq, dan Fiqih yang dapat kita ambil pelajarannya adalah sebagai berikut:

Dari segi Aqidah (keyakinan):
Kemudahan dalam Agama: Hadis ini menegaskan bahwa agama Islam adalah agama yang mudah dijalani dan tidak membebani umatnya. Ini mengisyaratkan tentang keyakinan akan kebijaksanaan dan keadilan Allah dalam menetapkan hukum-hukum agama yang sesuai dengan kemampuan manusia.

Dari segi Akhlaq (etika/moral):
1. Kepatuhan kepada Kebaikan: Pada hadis ini terdapat Instruksi untuk meluruskan niat dan mendekatkan diri kepada agama, hal ini mencerminkan pentingnya memiliki niat yang tulus dan sungguh-sungguh dalam menjalankan perintah Allah. Maka hal ini dapat mencerminkan memiliki akhlaq yang baik dalam melaksanakan ibadah.

2. Kemurahan Hati dan Kesantunan: Pada hadis ini terdapat isyarat untuk memberi kabar gembira kepada manusia, ini menunjukkan pentingnya menyampaikan pesan agama dengan cara yang penuh kegembiraan dan kesantunan. Ini mencerminkan pentingnya memiliki akhlaq yang baik dalam menyebarkan kebenaran agama dengan sikap yang lembut dan santun.

Dari segi Fiqih (hukum Islam):
1. Niat yang Ikhlas: Pada hadis ini terdapat Isyarat "luruskanlah (niat)", hal ini menekankan pentingnya memiliki niat yang ikhlas dan tulus dalam melaksanakan ibadah. Ini memiliki implikasi dalam hukum fiqih, di mana niat adalah salah satu syarat sahnya suatu ibadah. Apapun amalnya kalau tidak diniatkan karena Allah maka amalnya tidak bernilai ibadah dan tidak berarti apa-apa.

2. Waktu-waktu Ibadah: Pada hadis ini terdapat Isyarat untuk meminta tolong kepada Allah di waktu pagi, petang, dan akhir malam, hal ini memberikan panduan tentang waktu-waktu yang dianjurkan untuk berdoa dan memohon kepadanya.

Semoga bermanfaat,

Salam,
Pengasuh Mahad Bahasa Adab