Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ngaji Tafsir - Surat Al-Ashr/103 Ayat 1-3






Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

وَالْعَصْرِۙ


Demi masa, (Al-‘Aṣr [103]:1)

Irab dan Mufradat:
و: حرف جر، واو القسم
العصر: اسم مفرد، مجرور بالكسرة

مصدر من عصر
عصَرَ يعصُر ويَعصِر، اِعْصِرْ، المصدر عَصْرٌ، فهو عاصِر، والمفعول مَعْصور
عَصَرَ - يعْصرُ : menekan , mendesak , memampatkan , memeras

عَصْر [مفرد]: ج أعصُر (لغير المصدر) وعُصُور (لغير المصدر)
عَصْر : sore , waktu , masa , era , jangka waktu , umur , periode




Tafsir Jalalayn: 
(Demi masa) atau zaman atau waktu yang dimulai dari tergelincirnya matahari hingga terbenamnya; maksudnya adalah waktu salat Asar.

Pelajaran dan Hikmah:

Ketika Allah Swt bersumpah dengan waktu dengan kalimat "Demi masa," tersirat sebuah makna keagungan, kebesaran, dan kekuasaan Allah terhadap seluruh dimensi waktu. Sumpah ini menegaskan bahwa waktu bukan hanya sekadar konsep atau pengukuran, tetapi memiliki nilai yang mendalam dalam tatanan kehidupan dan kehendak-Nya.

Ketika Allah Swt bersumpah dengan waktu, maka ini  sebagai cara untuk menarik perhatian dan memberikan penegasan pada pesan atau kebenaran yang akan diungkapkan setelah sumpah tersebut. Dengan kata lain, kalimat tersebut menekankan keilahian dan urgensi pesan yang akan dihadirkan, sambil menunjukkan bahwa seluruh aspek waktu tunduk pada kehendak-Nya.

Dalam konteks ini, tersirat pula makna bahwa waktu adalah suatu anugerah dan ujian dari Allah yang harus dimanfaatkan dengan bijak dan diisi dengan amal kebaikan.


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ


sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian, (Al-‘Aṣr [103]:2)

Irab dan Mufradat:

إن: حرف نصب
إنّ و أنّ : sesungguhnya

الإنسان: اسم مفرد، اسم إن، منصوب بالفتحة
جمع: أَناسِيُّ، أَناسِيَةٌ

إنْسَان : manusia

ل: لام التوكيد
في: حرف جر
في : dalam , di , selama

خسر: اسم مفرد، مجرور بالكسرة

مصدر من خسر
خسِرَ يَخسَر، اِخْسِرْ، المصدر خُسْرٌ، خُسْرَانٌ، فهو خاسِر وخسِر، والمفعول مخسور (للمتعدِّي)
خَسِرَ - يَخْسرُ : menghilangkan, merugikan, mengorbankan


Tafsir Jalalayn: 
(Sesungguhnya manusia itu) yang dimaksud adalah jenis manusia (benar-benar berada dalam kerugian) di dalam perniagaannya.

Pelajaran dan Hikmah:

Secara Aqidah (Keimanan), ayat ini mengingatkan untuk meningkatkan keimanan terhadap Allah Swt dan mengakui keberadaan-Nya sebagai Pencipta dan Pengatur waktu. Dalam konteks aqidah, manusia diingatkan bahwa mengakui keagungan Allah Swt dan hidup sesuai dengan petunjuk-Nya adalah kunci untuk menghindari kerugian.

Secara Akhlaq (Moral dan Etika), ayat ini menekankan pentingnya kebijaksanaan dalam menggunakan waktu. Manusia diingatkan bahwa tidak memanfaatkan waktu dengan baik dapat mengakibatkan kerugian. Oleh karena itu, pelajaran moralnya adalah agar manusia hidup dengan penuh kesadaran, kebijaksanaan, dan amal yang baik.

Secara Fiqih (Hukum Islam), ayat ini memang tidak mengandung suatu hukum Islam secara khusus, namun ayat ini mendorong pemahaman bahwa menghabiskan waktu dengan melakukan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Islam dan hukum-hukum-Nya adalah suatu kewajiban atau keharusan. Melakukan perbuatan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah Swt serta mencerminkan akhlaq Islam merupkan jalan untuk menghindari kerugian di dunia dan akhirat.



Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ


kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran. (Al-‘Aṣr [103]:3)

Irab dan Mufradat:

إلا: أداة إستثناء
إلاَّ : kecuali , tetapi , selain , tidak termasuk

الذين: اسم موصول، جمع مذكر، مستثنى، منصوب، مبني على الفتحة
الَّذِيْ : yang , siapa
الذي : kata sambung untuk jenis lelaki satu
الذينَ : kata sambung untuk jenis lelaki banyak

آمنوا: فعل مض، الفاعل هم مستتر، مبني على الضمة بواو الجماعة.
آمنَ/ آمنَ بـ/ آمنَ لـ يُؤمن، آمِنْ، مصدر إِيمَانٌ، فهو مُؤمِن، والمفعول مُؤمَن.
آمَنَ - يُؤْمِنُ بِـ : percaya akan , beriman pada

و: حرف عطف

عملوا: فعل ماض، الفاعل هم مستتر، مبني على الضمة بواو الجماعة
عمِلَ/ عمِلَ بـ/ عمِلَ على/ عمِلَ في/ عمِلَ لـ يَعمَل، اِعْمَلْ، مصدر عَمَلٌ، فهو عامل، والمفعول معمول (للمتعدِّي)
عَمِلَ - يَعْمَلُ : melakukan , berbuat , bertindak , bekerja , berlaku , melaksanakan , menyelesaikan , memproduksi , bertugas , berfungsi , beroperasi , berjalan , berusaha

الصالحات: اسم جمع المؤنث السالم، مفعول به، منصوب بالكسرة
صلَحَ/ صلَحَ لـ يَصلَح ويَصلُح، صَلاحًا وصَلاحِيةً وصُلُوحًا، فهو صالِح، والمفعول مصلوحٌ له
صَلُحَ ، صَلَحَ - يَصْلحُ : menjadi baik , benar , berbudi luhur , tidak memihak , cocok , pantas , menyesuaikan , mencocokkan , membenahi , diperbaiki , bermanfaat

و: حرف عطف

تواصوا: فعل ماض، الفاعل هم مستتر، مبني على الضمة بواو الجماعة.
تواصى يتواصى، تواصَ، المصدر تَوَاصٍ، فهو مُتواصٍ.
تواصى القومُ : saling berwasiat , berpesan

ب: حرف جر

الحق: اسم مفرد، مجرور بالكسرة.
مصدر من حقّ
حقَّ2/ حقَّ على/ حقَّ لـ حَقَقْتُ، يحِقّ، احْقِقْ/ حِقَّ، المصدر حَقّ وحَقّة وحُقُوق، فهو حقيق، والمفعول محقوق عليه.
حَقَّ - يَحِقُّ : menjadi benar , tertentu
حَقّ ج : 1. kebenaran , kenyataan , kepastian ; 2. hak , kewajiban ; 3. benar , betul , tepat

و: حرف عطف

تواصوا: فعل ماض، الفاعل هم مستتر، مبني على الضمة بواو الجماعة.
تواصى يتواصى، تواصَ، المصدر تَوَاصٍ، فهو مُتواصٍ.
تواصى القومُ : saling berwasiat , berpesan

ب: حرف جر.

الصبر: اسم مفرد، مجرور بالكسرة.
مثدر من صبر
صبَرَ/ صبَرَ على/ صبَرَ عن يَصبِر، اِصْبِرْ، المصدر صَبْرٌ، فهو صابِر، والمفعول مَصْبور (للمتعدِّي.
صَبَرَ - يَصْبِرُ : bersabar , menahan diri , tabah , bertahan



Tafsir Jalalayn:
(Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh) mereka tidak termasuk orang-orang yang merugi di dalam perniagaannya (dan nasihat-menasihati) artinya sebagian di antara mereka menasihati sebagian yang lainnya (supaya menaati kebenaran) yaitu iman (dan nasihat-menasihati dengan kesabaran) yaitu di dalam menjalankan amal ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.


Pelajaran dan Hikmah:

Dari segi aqidah (keyakinan), ayat ini memberi peringatan bahwa keberuntungan dan keuntungan sejati hanya dapat ditemukan melalui iman yang kokoh. Keyakinan pada keesaan Allah Swt merupakan fondasi utama dalam mengatasi kerugian.

Dari segi akhlaq (moralitas), ayat ini mengajarkan bahwa amal saleh (perbuatan baik) adalah kunci untuk menghindari kerugian baik di dunia dan akhirat. Amal saleh mencakup segala tindakan dan moral yang baik  dalam kehidupan sehari-hari.

Dari segi fiqih (hukum Islam), ayat ini mengajarkan pentingnya saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran. Karena hal Ini akan menciptakan suatu masyarakat yang saling membimbing dan tetap sabar di tengah ujian dan cobaan.



Penulis:
Pengasuh Mahad Bahasa Adab