Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tafsir Mufradat Al-Kahf/18:1 - Segala Puji Bagi Allah Yang Telah Menurunkan Kepada Hambanya Al-Qur'an




Al-Qur'an surah Al-Kahf ayat 1


اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْٓ اَنْزَلَ عَلٰى عَبْدِهِ الْكِتٰبَ وَلَمْ يَجْعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ۜ


Terjemah Kemenag 2019:
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab Suci (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak membuat padanya sedikit pun kebengkokan.

All praise be to Allah Who has sent down the Holy Book (Al-Qur'an) to His servants and He has not made the slightest bend in it.



I'RAB

«الْحَمْدُ» مبتدأ «لِلَّهِ» لفظ الجلالة مجرور باللام متعلقان بالخبر المحذوف والجملة ابتدائية «الَّذِي» اسم الموصول صفة لله «أَنْزَلَ» ماض فاعله مستتر «عَلى عَبْدِهِ» متعلقان بأنزل «الْكِتابَ» مفعول به والجملة صلة «وَلَمْ» الواو عاطفة ولم جازمة «يَجْعَلْ» مضارع فاعله مستتر «لَهُ» متعلقان بيجعل «عِوَجاً» مفعول به والجملة معطوفة


MUFRADAT

الْحَمْدُ : All Praise

حَمِدَ - يَحْمَدُ : memuji , menyanjung

 حمِدَ يَحمَد، اِحْمَدْ، مصدر حَمْدٌ، مَحْمَدٌ، مَحْمَدَةٌ.، فهو حامد، والمفعول مَحْمود وحَميد

لِلَّهِ : (is) for Allah

ل : حرف جر
الله : إسم علم

الَّذِي : the One Who

أَنْزَلَ : (has) revealed

أنْزَلَ - يُنْزِلُ : menurunkan , menjatuhkan , membangun , menginap , mengurangi , memotong

أنزلَ يُنزل، أَنْزِلْ، مصدر إِنْزالٌ، فهو مُنْزِل، والمفعول مُنْزَل

عَلَىٰ : to

على : حرف جر

عَبْدِهِ : His slave

العَبْدُ ( ج عَبِيْدٌ وعِبَادٌ وعُبَّادٌ وعَبَدَةٌ ) , الخَادِمُ ( ج خَدَمٌ وخُدَّامٌ ) , الخَدِيْم , الرَّقِيْقُ : abdi ( hamba , bawahan )


الْكِتَابَ : the Book,

كَتَبَ - يكْتب : 1. menulis , mencatat , merekam , menyusun , membuat konsep ; 2. menetapkan , menakdirkan ; 3. mewajibkan

كتب : كتَبَ/ كتَبَ إلى/ كتَبَ في/ كتَبَ لـ يَكتُب، اُكْتُبْ، مصدر كِتَابَةٌ،كَتْبٌ،كِتَابٌ، فهو كاتب، والمفعول مَكْتوب 


وَلَمْ : and not

و : حرف عطف
لم : حرف جزم / حرف نفي

يَجْعَلْ : (has) made

جَعَلَ - يَجْعَلُ : membuat , menjadikan

جعل : جعَلَ يَجعَل، اِجْعَلْ، مصدر جَعْلٌ، فهو جاعِل، والمفعول مَجْعول

لَهُ: in it

ل : حرف جر
ه : ضمير منفصيل


عِوَجًاۜ: any crookedness.

عَوِجَ - يعْوجُ : bengkok , melengkung

عوِجَ يَعوَج،  اِعْوَجْ،  مصدر عِوَجٌ، فهو أعْوَجُ



TAJWID

Dalam qiraat riwayat Hafsh, Saktah di surah al-Kahfi terdapat di akhir ayat pertama atau pada alif kata (عِوَجَا). Wajib membaca saktah apabila ingin menyambungkan (wasal) ayat pertama dengan kedua. Namun apabila tidak ingin wasal, boleh tidak saktah dan diganti waqaf karena ra’s al ayat. Artinya boleh waqaf pada ayat pertama dan ibtida pada ayat kedua.

Hikmah adanya saktah dalam lafadz (عِوَجًا) adalah menampik kesalahpahaman di telinga pendengar bahwa lafadz (قَيِّمًا) yang bermakna lurus sebagai sifat/na’at dari lafadz (عِوَجًا) yang bermakna bengkok. Seandainya tidak terbaca saktah mungkin saja pendengar akan memahami makna yang dimaksud adalah ”Dia tidak menjadikannya bengkok yang lurus”. Padahal, yang dikehendaki dalam susunan ayat ini adalah (قَيِّمًا) terbaca nashab/fathah sebab amil fi’il berupa lafadz (أنزله) yang disimpan sehingga makna yang dikehendaki adalah “Dia menurunkan Al-Qur’an sebagai bimbingan yang lurus yang tidak ada kebengkokan sedikitpun di dalamnya”.


Saktah Riwayat Hafs:
  • Keempat tempat (Al-Kahfi/18:1, Yaasiin/36:52, Al-Qiyamah/75:27, Al-Mutaffifin/83:14) dibaca saktah apabila mewasalkan (menyambung) bacaan.
  • Saktah di surah al-Kahfi dan Yasin boleh diganti dengan waqaf karena ra's ayat dan waqaf tam (boleh saktah boleh waqaf)
  • Saktah di al-Qiyamah dan al-Muthaffifin tidak dapat diganti waqaf karena belum sempurna maknanya (wajib saktah)
  • Tanda atau dhabt untuk saktah biasanya memakai huruf (س). Atau bisa memakai tanda lainnya misalnya tulisan arab saktah (سكتة).
  • Terdapat hikmah-hikmah dalam setiap bacaan saktah.

TAFSIR TAHLILI

(1) Dalam ayat ini Allah swt memuji diri-Nya, sebab Dialah yang menurunkan kitab suci Al-Qur'an kepada Rasul saw sebagai pedoman hidup yang jelas. Melalui Al-Qur'an, Allah memberi petunjuk kepada kebenaran dan jalan yang lurus. Ayat Al-Qur'an saling membenarkan dan mengukuh-kan ayat-ayat lainnya, sehingga tidak menimbulkan keragu-raguan. Nabi Muhammad saw yang menerima amanat-Nya menyampaikan Al-Qur'an kepada umat manusia, disebut dalam ayat ini dengan kata ‘hamba-Nya’ untuk menunjukkan kehormatan yang besar kepadanya, sebesar amanat yang dibebankan ke pundaknya.


Salam,
Direktur IBA



Referensi:
  • Aplikasi Android Al-Quran oleh Kemenag
  • Aplikasi Android Tafsir Al-Quran Al-Karim oleh Sout Rahim
  • Aplikasi Android Kamus Arab Indonesia
  • Aplikasi Android Sirajul Munir