Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tafsir Mufradat Surat Yasin/36:77-80 - Tidakkah manusia mengetahui bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani?





Al-Qur'an surah Yāsīn ayat 77

اَوَلَمْ يَرَ الْاِنْسَانُ اَنَّا خَلَقْنٰهُ مِنْ نُّطْفَةٍ فَاِذَا هُوَ خَصِيْمٌ مُّبِيْنٌ

Tidakkah manusia mengetahui bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani? Kemudian tiba-tiba saja dia menjadi musuh yang nyata.

IRAB

أَوَلَمْ» الهمزة حرف استفهام والواو حرف عطف ولم جازمة «يَرَ» مضارع مجزوم بحذف حرف العلة «الْإِنْسانُ» فاعل «أَنَّا» أن واسمها «خَلَقْناهُ» ماض وفاعله ومفعوله والجملة خبر والمصدر المؤول سد مسد مفعولي ير «مِنْ نُطْفَةٍ» متعلقان بخلقناه «فَإِذا» الفاء حرف عطف وإذا فجائية «هُوَ» مبتدأ «خَصِيمٌ» خبر والجملة معطوفة على لم ير لا محل لها «مُبِينٌ» صفة

MUFRADAT

أَوَلَمْ: Does not
يَرَ: see

رأَى1 يَرَى، رَ، رُؤيةً، فهو راءٍ، والمفعول مَرئِيّ

رَأَى - يَرَى : melihat , memandang , mempertimbangkan , memikirkan , menganggap , mempercayai


الْإِنْسَانُ: [the] man

الإِنْسَانُ ( ج أَنَاسِي وَأَنَاسِيَّةٌ ) وَالإِنْسُ ( ج أُنَاسٌ ) ، البَشَرُ : manusia


أَنَّا: that We
خَلَقْنَاهُ: [We] created him

خلَقَ2 يَخلُق، أُخلُقْ، خَلْقًا، فهو خالِق، والمفعول مَخْلوق

خَلَقَ - يَخْلُقُ : menciptakan , membuat , memulai , menghasilkan , melahirkan , membangkitkan , menimbulkan , menyebabkan , menerbitkan

مِنْ: from
نُطْفَةٍ: a semen-drop

الـمَنِيُّ , النُّطْفَةُ , الشَّلْخُ , البَيْظُ , الجَنَابَةُ : air mani

فَإِذَا: Then behold!
هُوَ: He
خَصِيمٌ: (is) an opponent

خصَمَ2 يَخصِم، خَصْمًا وخِصامًا وخُصُومةً، فهو خاصم، والمفعول مَخْصوم

خَصْم : 1. lawan , musuh , antagonis , seteru ; 2. diskon , rabat

الضِّدُّ ( ج أَضْدَادٌ ) ، الخَصْمُ وَالخَصِيْمُ وَالخُصُوْمُ : Lawan

مُبِينٌ: clear.

أبانَ يُبين، أبِنْ، إبانةً، فهو مُبِين، والمفعول مُبان (للمتعدِّي)

أبَانَ - يُبِيْنُ : menjelaskan , menerangkan


ASBABUN NUZUL

Dalam tafsir ibnu katsir disebutkan:

قَالَ مُجَاهِدٌ، وعِكْرِمَة، وَعُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ، والسُّدِّي. وَقَتَادَةُ: جَاءَ أُبي بْنُ خَلَفٍ [لَعَنَهُ اللَّهُ] (4) إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي يَدِهِ عَظْمٌ رَمِيمٌ وَهُوَ يُفَتِّتُه وَيُذْرِيهِ (5) فِي الْهَوَاءِ، وَهُوَ يَقُولُ: يَا مُحَمَّدُ، أَتَزْعُمُ أَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ هَذَا؟ فَقَالَ: "نَعَمْ، يُمِيتُكَ اللَّهُ تَعَالَى ثُمَّ يَبْعَثُكَ، ثُمَّ يَحْشُرُكَ إِلَى النَّارِ". وَنَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَاتُ مِنْ آخِرِ "يس": {أَوَلَمْ يَرَ الإنْسَانُ أَنَّا خَلَقْنَاهُ مِنْ نُطْفَةٍ} ، إِلَى آخِرِهِنَّ.

Mujahid, Ikrimah, Urwah ibnuz Zubair, As-Saddi, dan Qatadah mengatakan bahwa Ubay ibnu Khalaf laknatullah datang kepada Rasulullah (shallallahu 'alaihi wasallam) dengan membawa sebuah tulang yang sudah rapuh, lalu ia remas-remas tulang itu hingga hancur dan menebarkannya ke udara seraya berkata, "Hai Muhammad, apakah engkau mengira bahwa Allah akan membangkitkan hidup kembali tulang ini?" Rasulullah (shallallahu 'alaihi wasallam) menjawab: Benar, Allah akan mematikanmu, kemudian membangkitkanmu hidup kembali, lalu menggiringmu ke neraka. Dan turunlah ayat-ayat berikut hingga akhir surat, yaitu: Dan apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik air (mani). (Yasin: 77), hingga akhir surat.


Mufradat Baru:

عَظْم [جمع]: جج أعظُم وعِظام، مف عَظْمَة:

عَظْم ، عَظْمَة : tulang , potongan tulang


الرَميم و الرِمّام و الرُِمَم : البالِي : yang rapuh , rusak , remuk


فتَّتَ يفتِّت، فَتِّتْ, تفتيتًا، فهو مُفتِّت، والمفعول مُفتَّت

فَتَّتَ - يُفَتِّتُ : meremukkan , membuang - buang , memotong - motong , memecah - mecah , memisahkan


أذرى يُذري، أَذْرِ، إذراءً، فهو مُذْرٍ، والمفعول مُذْرًى

أذرى الشيءَ : melemparkan


ذرَّى يُذرِّي، ذَرِّ، تذريةً، فهو مُذَرٍّ، والمفعول مُذرًّى

ذرا و ذرَى و ذرّى و أذرى تْ الرِيحُ التُرابَ : menerbangkan , menghamburkan


زعَمَ يَزعُم، أُزْعُمُ، زَعْمًا، فهو زاعِم، والمفعول مَزْعوم

زَعَمَ - يَزْعمُ : menuduh , mengklaim , mempertahankan , menganggap diri , mengaku , menantang

ظَنَّ - يَظُنُّ ، حَسِبَ ، خَمَّنَ ، زَعَمَ : menduga jarak


ماتَ1 يَموت، مُتْ، مَوْتًا، فهو مائِت ومَيْت ومَيِّت

مَاتَ - يَمُوْتُ : mati , berakhir , meninggal


بعَثَ/ بعَثَ بـ/ بعَثَ في يبعَث، بَعْثًا وبِعْثةً وبَعْثةً، فهو باعِث، والمفعول مَبْعوث

بَعَثَ - يَبْعَثُ : mengirim , mengutus , mendelegasikan, membangkitkan


حشَرَ يَحشُر ويَحشِر، حَشْرًا، فهو حاشِر، والمفعول مَحْشور

حَشَرَ - يَحْشُرُ : 1. membaji , memenuhi , membenturkan , menekan , menumpuk , menyumbat , menghimpun , mengumpulkan , memampatkan ; 2. membangkitkan dari kematian dan mengumpulkan di akhirat

محشر : مَحْشَر/ مَحْشِر [مفرد]: ج مَحاشِرُ: اسم مكان من حشَرَ: مكان الجمع أَرْض المحشر: المكان الذي تُحشر فيه الخلائقُ يوم القيامة.



TAFSIR TAHLILI

(77) Karena adanya sebagian manusia tidak percaya tentang adanya hari Kebangkitan, maka Pada ayat ini Allah mengingatkan mereka kepada kekuasaan-Nya dalam menciptakan manusia, sebagai bagian dari seluruh makhluk-Nya. Ini dikemukakan dengan nada keheranan atas sikap sebagian manusia itu. Yaitu: apakah manusia itu tidak memikirkan dan tidak memperhatikan bahwa Allah telah menciptakannya dari setetes air mani, tetapi kemudian setelah melalui proses, ia lahir ke dunia dalam bentuk manusia sempurna, kemudian ia menjadi orang yang bersikap memusuhi Allah dan rasul-Nya. Sikap semacam ini benar-benar tidak dapat diterima oleh pikiran yang sehat.
Apabila manusia menyadari bahwa Allah kuasa menciptakannya, bahkan dari setetes air mani, kemudian menjadikan makhluk yang paling baik di bumi ini, pastilah ia yakin, bahwa Allah kuasa pula mengembalikannya kepada asal kejadiannya itu, dan Ia kuasa pula untuk mengulangi kembali penciptaan-Nya, yakni membangkitkannya seperti kehidupannya semula. Oleh karena itu, manusia tidak boleh bersikap melawan perintah Allah.


----------


Al-Qur'an surah Yāsīn ayat 78

وَضَرَبَ لَنَا مَثَلًا وَّنَسِيَ خَلْقَهٗۗ قَالَ مَنْ يُّحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيْمٌ

Dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal penciptaannya. Dia berkata, “Siapakah yang bisa menghidupkan tulang-belulang yang telah hancur luluh?”645)

IRAB

وَضَرَبَ» الواو حرف عطف، ضرب ماض وفاعل مستتر تقديره هو والجملة معطوفة على ما قبلها لا محل لها «لَنا» متعلقان بضرب «مَثَلًا» مفعول به «وَنَسِيَ» ماض معطوف على ضرب والجملة لا محل لها «خَلْقَهُ» مفعول به «قالَ» ماض والجملة تفسيرية لا محل لها «مَنْ يُحْيِ» من اسم استفهام مبتدأ ومضارع مرفوع والجملة خبر المبتدأ والجملة الاسمية مقول القول «الْعِظامَ» مفعول به «وَهِيَ» الواو حالية ومبتدأ «رَمِيمٌ» خبر والجملة حال


MUFRADAT


وَضَرَبَ: And he sets forth

ضرَبَ1/ ضرَبَ إلى/ ضرَبَ بـ/ ضرَبَ على/ ضرَبَ عن/ ضرَبَ في يَضرِب، ضَرْبًا وضَرَبانًا، فهو ضارب، والمفعول مضروب (للمتعدِّي)

ضَرَبَ - يَضْرِبُ : memukul , membentur , menabrak , mengetuk , menghantam , menampar , menggeleparkan

لَنَا: for Us
مَثَلًا: an example

مَثَلٌ ( ج أَمْثَالٌ ) : perandaian

مَثَل : 1. contoh , kejadian , ilustrasi , kasus , pelajaran ; 2. pepatah , perkataan , peribahasa , ungkapan , perumpamaan

وَنَسِيَ: and forgets

نسِيَ يَنسَى، انْسَ، نَسْيًا ونِسْيانًا، فهو ناسٍ، والمفعول مَنْسِيّ


نَسِيَ - ينسي : melupakan

خَلْقَهُ ۖ : his (own) creation.


خلَقَ2 يَخلُق، أُخلُقْ، خَلْقًا، فهو خالِق، والمفعول مَخْلوق

خَلَقَ - يَخْلُقُ : menciptakan , membuat , memulai , menghasilkan , melahirkan , membangkitkan , menimbulkan , menyebabkan


قَالَ: He says,

قالَ/ قالَ بـ/ قالَ عن/ قالَ في/ قالَ لـ يقول، قُلْ، قولاً وقالاً وقِيلاً وقَالةً، فهو قائل، والمفعول مقول

[ق و ل]. (فعل: ثلاثي لازم متعد بحرف). قُلْتُ، أَقُولُ، قُلْ، مصدر قَوْلٌ، قَالٌ، قَوْلَةٌ، مَقَالٌ، مَقَالَةٌ.

قَالَ - يقُوْل : berkata , mengatakan , mengucapkan , menceritakan , memberitahukan

مَنْ: "Who
يُحْيِي: will give life

أحيا يُحيِى، أَحْيِ، إحْياءً، فهو مُحيٍ، والمفعول مُحيًا


أحْيَا - يُحْيِيْ : menghidupkan , hidup kembali , menghidupkan kembali , membuat ulang , memugar , memperbaharui


الْعِظَامَ: (to) the bones

العَظم ج أعظُمُ و عِظَامٌ : tulang

وَهِيَ: while they
رَمِيمٌ: (are) decomposed?"

الرَميم و الرِمّام و الرُِمَم : البالِي : yang rapuh , rusak , remuk



TAFSIR TAHLILI

(78) Pada ayat ini dijelaskan tentang keraguan kaum kafir Mekah terhadap adanya hari kebangkitan. Mereka berpendapat demikian karena telah melupakan asal kejadian masing-masing. Mereka diingatkan bahwa Allah telah menciptakan mereka dari setetes air mani, sehingga mereka lahir berwujud manusia yang hidup dan utuh. Jika seandainya mereka mengingat dan menyadari hal ini, pastilah mereka yakin bahwa Allah juga kuasa menghidupkannya kembali sesudah mati, walaupun tulang-belulang mereka sudah remuk.

----------


Al-Qur'an surah Yāsīn ayat 79

قُلْ يُحْيِيْهَا الَّذِيْٓ اَنْشَاَهَآ اَوَّلَ مَرَّةٍ ۗوَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيْمٌ ۙ

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Yang akan menghidupkannya adalah Zat yang menciptakannya pertama kali. Dia Maha Mengetahui setiap makhluk.


IRAB

قُلْ» أمر والجملة استئنافية «يُحْيِيهَا» مضارع ومفعوله والجملة مقول القول «الَّذِي» فاعل «أَنْشَأَها» ماض ومفعوله والفاعل مستتر والجملة صلة «أَوَّلَ» ظرف «مَرَّةٍ» مضاف إليه «وَهُوَ» الواو حرف استئناف وهو مبتدأ «بِكُلِّ» متعلقان بعليم «خَلْقٍ» مضاف إليه «عَلِيمٌ» خبر والجملة استئنافية لا محل لها


MUFRADAT

قُلْ: Say,


قالَ/ قالَ بـ/ قالَ عن/ قالَ في/ قالَ لـ يقول، قُلْ، قولاً وقالاً وقِيلاً وقَالةً، فهو قائل، والمفعول مقول

[ق و ل]. (فعل: ثلاثي لازم متعد بحرف). قُلْتُ، أَقُولُ، قُلْ، مصدر قَوْلٌ، قَالٌ، قَوْلَةٌ، مَقَالٌ، مَقَالَةٌ.

قَالَ - يقُوْل : berkata , mengatakan , mengucapkan , menceritakan , memberitahukan

يُحْيِيهَا: "He will give them life


أحيا يُحيِى، أَحْيِ، إحْياءً، فهو مُحيٍ، والمفعول مُحيًا


أحْيَا - يُحْيِيْ : menghidupkan , hidup kembali , menghidupkan kembali , membuat ulang , memugar , memperbaharui

الَّذِي: Who
أَنْشَأَهَا: produced them

أنشأَ يُنْشِئ، أَنْشِئْ، إنشاءً، فهو مُنْشِئ، والمفعول مُنشَأ

أنْشَأَ - يُنْشِأُ : menetapkan , menemukan , menciptakan , membuat , membentuk , memulai , membangun , mendidik , mengasuh

أَوَّلَ: (the) first
مَرَّةٍ ۖ : time;
وَهُوَ: and He
بِكُلِّ: (is) of every
خَلْقٍ: creation



قالَ/ قالَ بـ/ قالَ عن/ قالَ في/ قالَ لـ يقول، قُلْ، قولاً وقالاً وقِيلاً وقَالةً، فهو قائل، والمفعول مقول

[ق و ل]. (فعل: ثلاثي لازم متعد بحرف). قُلْتُ، أَقُولُ، قُلْ، مصدر قَوْلٌ، قَالٌ، قَوْلَةٌ، مَقَالٌ، مَقَالَةٌ.

قَالَ - يقُوْل : berkata , mengatakan , mengucapkan , menceritakan , memberitahukan


عَلِيمٌ: All-Knower."

علِمَ/ علِمَ بـ يَعلَم ،اِعْلَمْ، عِلْمًا، فهو عالِم، والمفعول معلوم

عَلِمَ - يَعْلَمُ : mengetahui , menjadi sadar akan , mengenali , menemukan


TAFSIR TAHLILI

(79) Pada ayat ini, Allah memerintahkan Nabi Muhammad saw untuk menjawab pertanyaan orang-orang tersebut di atas, dengan menegaskan bahwa yang akan menghidupkan tulang-tulang lapuk itu kembali menjadi manusia yang hidup dan utuh adalah Allah yang dahulu telah menciptakannya pada kali yang pertama, dari tidak ada menjadi ada. Allah Maha Mengetahui semua makhluk ciptaan-Nya. 
Bagi manusia, mengulang suatu perbuatan lebih mudah daripada melakukannya pertama kali. Akan tetapi, bagi Allah menciptakan sesuatu pertama kali, sama saja mudahnya dengan mengulanginya, karena Allah Mahakuasa.


----------


Al-Qur'an surah Yāsīn ayat 80

ۨالَّذِيْ جَعَلَ لَكُمْ مِّنَ الشَّجَرِ الْاَخْضَرِ نَارًاۙ فَاِذَآ اَنْتُمْ مِّنْهُ تُوْقِدُوْنَ

(Dialah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau. Kemudian, seketika itu kamu menyalakan (api) darinya.”


IRAB

الَّذِي» بدل من الذي السابقة «جَعَلَ» ماض والجملة صلة «لَكُمْ» متعلقان بجعل «مِنَ الشَّجَرِ» متعلقان بجعل أيضا «الْأَخْضَرِ» صفة «ناراً» مفعول به لجعل «فَإِذا» الفاء حرف عطف وإذا فجائية «أَنْتُمْ» مبتدأ «مِنْهُ» متعلقان بتوقدون «تُوقِدُونَ» مضارع مرفوع وفاعله والجملة خبر


MUFRADAT

الَّذِي: The One Who
جَعَلَ: made

جعَلَ يَجعَل، اِجْعَلْ، جَعْلاً، فهو جاعِل، والمفعول مَجْعول

جَعَلَ - يَجْعَلُ : membuat , menjadikan

لَكُمْ: for you
مِنَ: from
الشَّجَرِ: the tree

جمع: أَشْجَارٌ. جمع شَجَرَة.

شَجَر : pohon , pepohonan

الْأَخْضَرِ: [the] green -

جمع: خُضْرٌ. مؤ: خَضْرَاءُ. جمع: خَضْرَاوَاتٌ. [خ ض ر].

خضِر و اخضرّ : صار أخضر : menjadi atau berwarna hijau


نار [مفرد]: ج نِيران

نَارًا: fire,


فَإِذَا: and behold!
أَنْتُمْ: You
مِنْهُ: from it
تُوقِدُونَ: ignite.


أوقدَ يُوقد، أَوْقِدْ، إِيقادًا، فهو مُوقِد، والمفعول مُوقَد

أَوْقَدَ - يُوْقِدُ : menyalakan , menghidupkan , memulai


TAFSIR TAHLILI

(80) Pada ayat ini disebutkan bahwa Allah juga memerintahkan rasul-Nya untuk menjelaskan kepada orang-orang musyrik tersebut bahwa yang akan menghidupkan kembali tulang-tulang lapuk tersebut adalah Allah yang telah menciptakan untuk mereka, api yang menyala dari kayu yang semula merupakan pohon yang basah dan hijau tetapi kemudian kayu itu menjadi kering sehingga dapat menyalakan api. Dalam kehidupan sehari-hari, orang Arab telah mengetahui bahwa ada beberapa jenis kayu yang jika digesekkan antara satu dengan lainnya akan memercikkan api. Ini semua diciptakan Allah untuk manusia agar mereka bisa menghangatkan badan, memasak, menggunakannya untuk penerangan, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Pemberian contoh ini merupakan hal yang cukup jelas bagi mereka yang sehari-hari menggunakan kayu api. Mereka mengira bahwa tulang-tulang yang sudah lapuk itu telah menjadi dingin dan kering tidak dapat lagi menerima kehidupan, sebab kehidupan ini memerlukan adanya panas. Padahal sehari-hari mereka menyaksikan bahwa kayu yang sudah lapuk dan dingin dapat menimbulkan panas dan menghidupkan api. Bahkan kayu yang masih basah dan berdaun ada juga yang dapat menyalakan api.
Menurut kajian ilmiah, api di sini dapat saja diinterpretasikan sebagai energi. Di dalam tumbuhan memang terjadi proses pemanfaatan energi matahari untuk mengubah bahan yang diambil tumbuhan menjadi energi kimiawi. Penjelasan mengenai terjadinya perubahan energi tersebut, yang disebut sebagai proses fotosintesa adalah sebagai berikut.
Dari banyak bagian tumbuhan, salah satu yang terpenting adalah adanya kloroplas (chloroplast) yang terdapat pada daun. Pada kloroplas ini terdapat ribuan kloropil (chlorophyl)  atau butir hijau daun, dan dalam bahasa Al-Qur'an dikenal dengan nama al-khadir (bahan hijau).  Kedua ayat di atas menyinggung keberadaan kloropil yang berwarna hijau (al-An‘ām/6: 99) dan peranan matahari dalam menjalankan “pabrik hijau” ini (at-Takwīr/81: 17-18).
Sel tumbuhan, tidak sebagaimana sel manusia atau binatang, dapat menggunakan secara langsung energi matahari.  Tumbuhan akan mengubah energi matahari menjadi energi kimia, dan menyimpannya dalam bentuk nutrien dengan cara yang khusus. Proses ini dinamakan fotosintesis (Photosynthesis). Sel berwarna hijau ini hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Ini adalah satu-satunya laboratorium di dunia yang dapat menyimpan energi matahari dalam bentuk bahan organik.
Sebagaimana diuraikan di atas, maka tumbuhan adalah makhluk yang sangat dan paling penting untuk kelangsungan kehidupan makhluk lainnya.  Di samping menghasilkan bahan makanan, proses fotosintesa yang dilakukan tumbuhan juga menghasilkan oksigen. Oksigen adalah bahan untuk bernapas bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia dan binatang.
Dengan demikian tepatlah Allah memberikan contoh, bahkan bukan hanya kayu yang kering saja dapat menyalakan api tetapi kayu yang masih hijau dan basah pun dapat juga dijadikan kayu api. Sebaliknya, tulang-tulang yang dapat menerima kehidupan bukan hanya tulang-tulang yang segar, tetapi tulang yang sudah lapuk pun dapat pula menerima kehidupan dengan kekuasaan Allah.


----------