Belajar Shalawat: Merdunya Ibtahal Syaikh Fauzi Abdul Ghafar (إذا ضاقت بك) - Part 1
ابتهال: إذا ضاقت بك الأحوال يوما
مبتهل: الشيخ فوزي عبد الغفار
إذا ضاقت بك الأحوالُ يوما
فبالأسحار صل على محمد
Ketika kondisi menjadi sempit terjadi padamu pada suatu hari #
Maka pada waktu subuh bershalawatlah kepada Muhammad
Penjelasan:
Mufradat:
اِبْتَهَلَ - يَبْتَهِلُ : memohon , berdoa dengan sepenuh hati
ابتهلَ/ ابتهلَ إلى يَبتَهِل، اِبْتَهِلْ، ابتهالاً، فهو مُبتهِل، والمفعول مُبتهَل إليه
اِبْتَهَلَ : [ب هـ ل]. (فعل: خماسي لازم، متعد بحرف). اِبْتَهَلْتُ، أَبْتَهِلُ، اِبْتَهِلْ، مصدر اِبْتِهَالٌ. 1."اِبْتَهَلَ الْمُؤْمِنُ فِي صَلاَتِهِ إِلَى اللهِ" : دَعا، تَضَرَّعَ. "يُصَلِّي وَيَبْتَهِلُ إِلَى اللهِ". 2."اِبْتَهَلَ القَوْمُ" : لَعَنُوا الظَّالِمَ مِنْهُمْ.آل عمران آية 61ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَةَ اللهِ عَلَى الكاذِبِينَ ( قرآن).
Di Indonesia istilah lain yang sering digunakan untuk pujian-pujian sebelum waktu adzan khususnya di waktu shubuh lebih dikenal dengan nama tarhim.
تَرْحِيمٌ : [ر ح م]. (مصدر رَحَّمَ). "التَّرْحِيمُ عَلَى الْمَيِّتِ" : الدُّعَاءُ لَهُ بِالْمَغْفِرَةِ وَالرَّحْمَةِ .
رَحَّمَ : [ر ح م]. (ف : رباعي لازم، متعد بحرف). رَحَّمْتُ، أُرَحِّمْ، رَحِّمْ، مصدر تَرْحِيمٌ. "رَحَّمَ عَلَيْهِ" : دَعا لَهُ بِالرَّحْمَةِ والْمَغْفِرَةِ. "وَقَفَ عَلَى قَبْرِ وَالدِهِ يُرَحِّمُ عَلَيْهِ".
-------------
ضاقَ/ ضاقَ بـ/ ضاقَ على/ ضاقَ عن يَضِيق، ضِقْ، ضَيْقًا وضِيقًا، فهو ضائق وضَيّق، والمفعول مَضيق به
ضَاقَ - يَضِيْقُ : sempit , mengkerut , menjadi sempit , ketat , menutup
الحَالُ ( ج أحْوالٌ ) , الحَالَةٌ ( ج حَالاَتٌ ) : keadaan, kondisi
سَحَر : waktu sebelum fajar , sahur
سَحَرٌ : جمع: أَسْحَارٌ. [س ح ر]. 1. "يَسْتَيْقِظُ وَقْتَ السَّحَرِ" : آخِرَ اللَّيْلِ، قُبَيْلَ الصُّبْحِ. "عَيْنَاكِ غَابَتَا نَخِيلٍ سَاعَةَ السَّحَرِ". (بدر شاكر السياب). 2. "سَحَرُ الشَّيْءِ" : طَرَفُهُ. 3. : الرِّئَةُ. 4. : بَيَاضٌ يَعْلُو السَّوَادَ.
يَوْم : hari , masa , waktu , periode , ketika
اليَومُ ( ج اَيَّامٌ ) : hari
صَلَّى - يُصَلِّى عَلَى النَّبِيّ صَلَّى اللهُ عَلَيهِ وَسَلَّمَ : bersalawat
صلَّى/ صلَّى على يصلِّي، صَلِّ، صَلاةً، فهو مُصَلٍّ، والمفعول مُصَلًّى عليه
مُحَمَّدٌ : [ح م د]. (مفعول مِنْ حَمَّدَ). 1."رَجُلٌ مُحَمَّدٌ": كَثِيُر الخِصَالِ الْحَمِيدَةِ. 2."مُحَمَّدٌ" : اِسْمُ عَلَمٍ وَهُوَ اسْمُ النَّبِيِّ العَرَبِيِّ .
حمَّدَ يحمِّد، حَمِّدْ، تحميدًا، فهو مُحمِّد، والمفعول مُحمَّد
أحمد : أحمدُ [مفرد]: من أسماء النَّبيّ صلَّى الله عليه وسلَّم "{وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ}".
Kamus Besar Bahasa Indonesia:
sempit:
sem·pit a
1 kurang dr ukuran luas (besar) yg diperlukan: rumah ini terlalu -- untuk ukuran kita; kalau saja aku agak kurus sedikit, baju ini tentu tidak terasa -- lagi;
2 ki picik (tt buah pikiran, pandangan, pengetahuan, dsb): krn kurang bergaul, ia mempunyai pandangan yg -- sekali;
3 penuh sesak (tt kampung dsb): Jakarta dirasakan semakin -- krn penduduknya semakin bertambah;
4 ki serba sedikit atau hampir kurang (tt uang, pendapatan, dsb): rasanya uang sekian itu -- sekali untuk membiayai perayaan ini;
5 ki lekas marah; tidak sabar (tt sifat seseorang): -- hati; -- pikiran;
6 mepet (tt waktu): krn -- nya waktu, ia tidak sempat pamit pd sanak saudaranya;
7 susah (tt hidup): di daerah gersang ini banyak orang yg -- hidupnya;
-- akal kurang cerdik; -- alam lekas marah; -- dada lekas marah; -- hati cepat marah; -- kalang lekas marah: sifatmu itu jangan diterus-teruskan, apalagi sifat -- kalang itu; -- kening mudah sekali tersinggung: ia adalah orang yg -- kening krn sebentar-sebentar marah; -- mata kurang luas pandangan; picik; -- pintu rezeki sukar hidup; sukar mendapatkan uang atau rezeki: di kota ini rupanya -- pintu rezeki kami; -- waktu kurang waktu; ketiadaan waktu senggang;
kondisi:
kon·di·si n
1 persyaratan;
2 keadaan;
-- ekonomi keadaan baik atau lancar dan tersendatnya perjalanan ekonomi;
-- kesehatan perihal kebugaran dan kebaikan keadaan badan seseorang;
-- sosial keadaan masyarakat suatu negara pd saat tertentu;
Al-Qur'an:
Al-Qur'an surah Al-Aḥzāb ayat 56
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
TAFSIR TAHLILI
(56) Sesungguhnya Allah memberi rahmat kepada Nabi Muhammad, dan para malaikat memohonkan ampunan untuknya. Oleh karena itu, Allah menganjurkan kepada seluruh umat Islam supaya bersalawat pula untuk Nabi saw dan mengucapkan salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
عَنْ اَبِى سَعِيْدِ اَلْخُدْرِيِّ قُلْنَا: يَارَسْولَ اللهِ هَذَا السَّلاَمُ عَلَيْكَ قَدْ عَلِمْنَا فَكَيْفَ الصَّلاَةُ عَلَيْكَ؟ قَالَ: قُوْلُوْا: اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ اِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ اِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. (رواه البخاري واحمد والنسائى وابن ماجه وغيرهم)
Diriwayatkan dari Abu Sa‘īd al-Khudrī bahwa ia bertanya, “Wahai Rasulullah, adapun pemberian salam kepadamu kami telah mengetahuinya, bagaimana kami harus membaca salawat?” Nabi menjawab, ucapkanlah: Allāhumma ṣalli ‘alā Muḥammad wa ‘alā āli Muḥammad kamā ṣallaita ‘alā Ibrāhīm wa ‘alā āli Ibrāhīm innaka ḥamīd majīd. Allāhumma bārik ‘alā Muḥammad wa ‘alā āli Muḥammad kamā bārakta ‘alā Ibrāhīm wa ‘alā āli Ibrāhīm innaka ḥamīd majīd. (Riwayat al-Bukhārī, Aḥmad, an-Nasā'ī, Ibnu Mājah, dan lainnya);Diriwayatkan juga oleh ‘Abdullāh bin Abū Ṭalḥah dari ayahnya:
أَنَّ رَسُوْلَ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَاءَ ذَاتَ يَوْمٍ وَالْبُشْرَى تُرَى فِيْ وَجْهِهِ، فَقُلْنَا إِنَّا لَنَرَى الْبُشْرَى فِيْ وَجْهِكَ، فَقَالَ: جَاءَنِيْ جِبْرِيْلُ فَقَالَ: يَا مُحَمَّد إِنّ رَبَّكَ يَقْرَئُكَ السَّلاَمَ وَيَقُوْلُ: أَمَّا يُرْضِيْكَ أَنْ لاَ يُصَلِّيَ عَلَيْكَ أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِكَ إِلاَّ صَلَّيْتُ عَلَيْهِ عَشْرًا، وَلاَ يُسَلِّمُ عَلَيْكَ أَحَدٌ مِنْ أُمَّتِكَ إِلاَّ سَلَّمْتُ عَلَيْهِ عَشْرًا.
Bahwa Rasulullah datang pada suatu hari dan terlihat tanda-tanda kegembiraan di wajahnya. Lalu kami bertanya, “Kami telah melihat tanda-tanda kegembiraan di wajahmu.” Nabi menjawab, “Memang, Jibril telah datang kepadaku dan berkata, ‘Wahai Muhammad sesungguhnya Tuhanmu telah menyampaikan salam kepadamu dan berfirman, ‘Tidakkah kamu merasa puas bahwa tidak ada seorang pun dari umatmu yang membaca salawat untukmu melainkan Aku membalasnya dengan sepuluh kali lipat. Dan tidak seorang pun yang menyampaikan salam kepadamu dari umatmu melainkan Aku membalas dengan salam sepuluh kali lipat’.”
Hadis:
Hadis 1:
Dalam kitab Al-Targhib wa Al-Tarhib (الترغيب والترهيب) karya al-Imâm al-Hâfizh al-Mundzirî
وَعَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ رضي الله عنه، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم:(مَنْ صَلَّى عَلَيَّ حِينَ يُصْبِحُ عَشْرًا، وَحِينَ يُمْسِي عَشْرًا، أَدْرَكَتْهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ). رواه الطبراني بإسنادين أحدهما جيد
Dari Abi Darda' R.a. mengatakan, Rasulullah Saw. bersabda "Siapa yang bershalawat kepadaku diwaktu subuh sebanyak 10 kali, dan ketika sore juga 10 kali, maka syafaatku (pertolongan Allah melalui perantara nabi) akan menghampirinya di hari kiamat. (HR. Thabrani)
Mufradat hadis:
أصْبَحَ - يُصْبِحُ : 1. menjadi , tumbuh , berkisar ; 2. bangun , terjaga di waktu pagi
أمْسَى - يُمْسِيْ : menjadi, terjada di waktu sore
شَفَاعَة : syafaat , mediasi , perantaraan
شَفَعَ - يَشْفَعُ : memohon untuk orang lain , memintakan syafaat untuk , menambahkan , menyertakan , melengkapi , memasukkan , memasangkan dengan
شفَعَ إلى/ شفَعَ في2/ شفَعَ لـ يَشفَع، شَفْعًا وشفاعةً، فهو شافِع وشَفِيع، والمفعول مشفوع إليه
• شفَع إلى فلان: توسّل إليه بوسيلة "شفعت إلى الأستاذ ليغفر لزميلي".
شفَع ـَـ شفاعةً لفلان إلى الرجل : minta pertolongan kepada laki - laki untuk si folan
Hadis 2:
Hadits Imam Muslim Kitab ke-5, Bab Shalawat atas Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam setelah tasyahud, hadits no 616 :
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَيُّوبَ وَقُتَيْبَةُ وَابْنُ حُجْرٍ قَالُوا حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ وَهُوَ ابْنُ جَعْفَرٍ عَنْ الْعَلَاءِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ayyub], [Qutaibah] dan [Ibnu Hujr] mereka berkata, telah menceritakan kepada kami [Ismail, yaitu Ibnu Ja'far] dari [al-'Ala'] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa bershalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali."
Bersambung ke Part 2
Semoga bermanfaat
Pengasuh PP. BahasaAdab
