Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mencintai Orang Lain Seperti Mencintai Diri Sendiri



Hadits Imam Bukhari Kitab ke-2, Bab Bagian dari iman hendaknya mencintai untuk saudaranya sebagaimana dia mencintai untuk dirinya sendiri, hadits no 12 : 

حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَنْ حُسَيْنٍ الْمُعَلِّمِ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ


Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Yahya] dari [Syu'bah] dari [Qotadah] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam Dan dari [Husain Al Mu'alim] berkata, telah menceritakan kepada kami [Qotadah] dari [Anas] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidaklah beriman seseorang dari kalian sehingga dia mencintai untuk saudaranya sebagaimana dia mencintai untuk dirinya sendiri".

Berikut adalah dua pesan penting dari hadis tersebut:

1. Persaudaraan dan Solidaritas: Hadis ini menekankan pentingnya persaudaraan dan solidaritas di antara umat Muslim. Maksudnya adalah bahwa iman seseorang tidak akan lengkap sampai ia memiliki rasa cinta dan perhatian yang sama terhadap saudaranya sebagaimana ia memiliki rasa cinta terhadap dirinya sendiri. Dengan mencintai saudara seiman, seseorang membentuk hubungan yang kuat dan saling mendukung dalam komunitas Muslim, menciptakan ikatan persaudaraan yang kuat dan memperkuat persatuan umat.

2. Empati dan Kepedulian: Hadis ini juga mengajarkan pentingnya memiliki sikap empati dan kepedulian terhadap orang lain. Maksudnya adalah bahwa seseorang harus mampu merasakan dan memahami kebutuhan, perasaan, dan aspirasi saudaranya sebagaimana ia merasakan dan memahami dirinya sendiri. Dengan demikian, hadis ini mendorong untuk menunjukkan empati yang tulus, membantu mereka dalam kesulitan, dan berbagi kasih sayang dengan saudara seiman. Dalam hal ini, hadis ini mengajarkan pentingnya memperluas perhatian kita di luar diri sendiri dan berkomitmen untuk membangun masyarakat yang penuh kasih sayang dan kepedulian.


Contohnya adalah:

1. Seorang pemuda yang imannya sempurna tidak hanya berusaha memenuhi kebutuhan pribadinya, tetapi juga membantu saudaranya dalam memenuhi kebutuhan mereka.

2. Seorang ibu yang imannya lengkap tidak hanya mencintai dan merawat anak-anaknya, tetapi juga mencintai dan merawat anak-anak saudara-saudaranya dengan penuh kasih.

3. Seorang pekerja yang keimanannya penuh tidak hanya berjuang untuk kesejahteraan dirinya sendiri, tetapi juga berusaha untuk menciptakan kondisi yang adil dan baik bagi rekan kerjanya.

4. Seorang tetangga yang keimanannya komplit tidak hanya peduli terhadap keamanan dan ketentraman rumah tangganya sendiri, tetapi juga peduli terhadap keamanan dan ketentraman rumah tangga tetangga-tetangganya.

5. Seorang pemimpin yang keimanannya super tidak hanya memperhatikan kepentingan dan kebahagiaan dirinya dan keluarganya, tetapi juga memperhatikan kepentingan dan kebahagiaan rakyatnya.

Semoga bermanfaat,

Salam,
Pengasuh Mahad Bahasa & Adab