Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tarhim atau Ibtihal: Doa dengan Sepenuh Hati



Di Indonesia tarhim adalah seruan yang dilakukan oleh seorang muadzin atau orang yang memanggil azan untuk mengingatkan umat Muslim bahwa waktu shalat segera tiba, sehingga mereka dapat segera mempersiapkan diri dan melaksanakan ibadah tersebut. Tarhim biasanya dilakukan beberapa saat sebelum azan subuh, sehingga memberi waktu bagi umat Muslim untuk bangun dan bersiap-siap. Namun tarhim juga kadang dikumandangkan sebelum waktu shalat fardu selain shalat shubuh di beberapa masjid di pulau Jawa.

Secara bahasa kata tarhim (ترحيم) yang artinya doa.  Ia merupakan bentuk mashdar dari kata rahhama (رحّم) yang artinya mendoakan.

تَرْحِيمٌ : [ر ح م]. (مصدر رَحَّمَ). "التَّرْحِيمُ عَلَى الْمَيِّتِ" : الدُّعَاءُ لَهُ بِالْمَغْفِرَةِ وَالرَّحْمَةِ

Doa untuk mayit (التَّرْحِيمُ عَلَى الْمَيِّتِ)
Doa untuk pengampunan dan rahmat baginya (الدُّعَاءُ لَهُ بِالْمَغْفِرَةِ وَالرَّحْمَةِ)

رَحَّمَ : [ر ح م]. (ف : رباعي لازم، متعد بحرف). رَحَّمْتُ، أُرَحِّمْ، رَحِّمْ، مصدر تَرْحِيمٌ. "رَحَّمَ عَلَيْهِ" : دَعا لَهُ بِالرَّحْمَةِ والْمَغْفِرَةِ. "وَقَفَ عَلَى قَبْرِ وَالدِهِ يُرَحِّمُ عَلَيْهِ".

Di Mesir, kalau kita lihat di judul-judul video youtube, istilah tarhim (ترحيم) lebih banyak di tulis dengan ibtihal (ابتهال).

اِبْتِهَال : permohonan , doa

اِبْتِهَالٌ : [ب هـ ل]. (مصدر اِبْتَهَلَ). "وَقَفُوا فِي خُشُوعٍ وَابْتِهَالٍ" : فِي تَضَرُّعٍ.

ابتهلَ/ ابتهلَ إلى يَبتَهِل، ابتهالاً، فهو مُبتهِل، والمفعول مُبتهَل إليه

اِبْتَهَلَ : [ب هـ ل]. (فعل: خماسي لازم، متعد بحرف). اِبْتَهَلْتُ، أَبْتَهِلُ، اِبْتَهِلْ، مصدر اِبْتِهَالٌ. 1."اِبْتَهَلَ الْمُؤْمِنُ فِي صَلاَتِهِ إِلَى اللهِ" : دَعا، تَضَرَّعَ. "يُصَلِّي وَيَبْتَهِلُ إِلَى اللهِ". 2."اِبْتَهَلَ القَوْمُ" : لَعَنُوا الظَّالِمَ مِنْهُمْ.آل عمران آية 61ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَعْنَةَ اللهِ عَلَى الكاذِبِينَ ( قرآن).

اِبْتَهَلَ - يَبْتَهِلُ : memohon , berdoa dengan sepenuh hati, mubahalah

ابتهل إلى اللهُ : دعا وتضرّع : berdoa dengan sepenuh hati

تَضَرَّعَ - يَتَضَرَّعُ : memohon , berdoa , dengan kerendahan hati , mengiba


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


فَمَنْ حَاۤجَّكَ فِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ اَبْنَاۤءَنَا وَاَبْنَاۤءَكُمْ وَنِسَاۤءَنَا وَنِسَاۤءَكُمْ وَاَنْفُسَنَا وَاَنْفُسَكُمْۗ  ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَّعْنَتَ اللّٰهِ عَلَى الْكٰذِبِيْنَ

Siapa yang membantahmu dalam hal ini setelah datang ilmu kepadamu, maka katakanlah (Nabi Muhammad), “Marilah kita panggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istri kamu, diri kami dan diri kamu, kemudian marilah kita bermubahalah94) agar laknat Allah ditimpakan kepada para pendusta.” (Āli ‘Imrān [3]:61)

Mubahalah artinya berdoa dengan sunguh-sungguh agar Allah menjatuhkan laknat kepada pihak yang berdusta.

Semoga bermanfaat
Pengasuh Mahad Bahasa & Adib