Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menemukan Keseimbangan Dunia dan Akhirat Melalui Tasawuf

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Saudara-saudari yang dirahmati Allah, marilah kita merenungkan ayat ke-48 dari Surat Hud:

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 

قِيْلَ يٰنُوْحُ اهْبِطْ بِسَلٰمٍ مِّنَّا وَبَرَكٰتٍ عَلَيْكَ وَعَلٰٓى اُمَمٍ مِّمَّنْ مَّعَكَ ۗوَاُمَمٌ سَنُمَتِّعُهُمْ ثُمَّ يَمَسُّهُمْ مِّنَّا عَذَابٌ اَلِيْمٌ


Dikatakan (melalui wahyu), “Wahai Nuh, turunlah (dari bahteramu) dengan penuh keselamatan dari Kami dan penuh keberkahan atasmu serta umat-umat (mukmin) yang bersamamu. Ada pula umat-umat (kafir) yang Kami beri kesenangan (dalam kehidupan dunia), kemudian mereka akan ditimpa azab dari Kami yang sangat pedih.”
(Hūd [11]:48)

Ayat ini menceritakan tentang perintah Allah kepada Nabi Nuh untuk turun dari kapal setelah banjir besar. Allah memberikan keselamatan dan keberkahan kepada Nabi Nuh dan orang-orang yang beriman bersamanya. Di sisi lain, Allah juga mengingatkan bahwa ada umat-umat yang akan diberikan kenikmatan duniawi, namun pada akhirnya mereka akan menerima azab yang pedih.

Dari ayat ini, kita dapat belajar beberapa pelajaran penting terkait tasawuf, baik dari sisi aqidah maupun akhlak:

Aqidah:
- Keyakinan akan pertolongan Allah: Nabi Nuh dan kaumnya diselamatkan Allah dari banjir besar. Ini menunjukkan bahwa Allah selalu melindungi hamba-Nya yang beriman.
- Keteguhan dalam beriman: Nabi Nuh tetap teguh dalam beriman meskipun banyak orang yang menentangnya. Ini merupakan contoh keteladanan bagi kita semua.

Akhlak:
- Syukur atas nikmat: Nabi Nuh bersyukur kepada Allah atas keselamatan dan keberkahan yang diberikan. Kita pun harus selalu bersyukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita.
- Kesabaran: Nabi Nuh sabar menghadapi berbagai ujian dan cobaan. Kita pun harus belajar sabar dalam menghadapi berbagai rintangan dalam hidup.
- Tawadhu: Nabi Nuh tidak sombong meskipun Allah telah memberikannya banyak nikmat. Kita pun harus belajar tawadhu dan tidak sombong kepada sesama.

Mutiara tasawuf:
- Kehidupan dunia bagaikan samudra yang luas. Di dalamnya terdapat berbagai rintangan dan bahaya. Hanya dengan berpegang teguh pada tali agama, kita dapat selamat sampai ke tujuan.
- Hati manusia bagaikan sebuah cermin. Jika dijaga dengan baik, ia akan memantulkan cahaya kebenaran. Namun, jika dibiarkan kotor, ia akan memantulkan kegelapan dan kebatilan.
- Waktu bagaikan pedang. Jika kita tidak menggunakannya dengan baik, ia akan melukai diri kita sendiri.

Semoga bermanfaat

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pengasuh,
MAHAD BAHASA ADAB

#tasawuf #aqidah #akhlak #suratHud #NabiNuh #keselamatan #keberkahan #syukur #iman #taat







Post a Comment for "Menemukan Keseimbangan Dunia dan Akhirat Melalui Tasawuf"