Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Mengingat Nikmat Allah: Kunci Mensucikan Hati dan Memperkuat Tawakal


Mengingat Nikmat Allah dengan Tasawuf

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Mari kita renungkan bersama ayat Al-Ma'idah 5:11 yang mengingatkan kita tentang nikmat Allah, yaitu rasa aman dari bahaya. Ayat ini juga mengajak kita untuk bertakwa dan bertawakal kepada Allah.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ هَمَّ قَوْمٌ اَنْ يَّبْسُطُوْٓا اِلَيْكُمْ اَيْدِيَهُمْ فَكَفَّ اَيْدِيَهُمْ عَنْكُمْۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ ࣖ

Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah nikmat Allah (yang dianugerahkan) kepadamu ketika suatu kaum bermaksud hendak menyerangmu dengan tangannya, lalu Dia menahan tangan (mencegah) mereka dari kamu. Bertakwalah kepada Allah dan hanya kepada Allahlah hendaknya orang-orang mukmin itu bertawakal (Al-Mā'idah [5]:11)

Dari ayat ini, terdapat beberapa mutiara tasawuf yang dapat kita petik, yaitu:

1. Melihat Kuasa Allah di Balik Setiap Kejadian:
Para sufi meyakini bahwa di balik setiap peristiwa, ada tangan atau kuasa Allah yang bekerja. Dalam ayat ini, Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan melindungi orang-orang beriman dari serangan musuh. Kejadian ini menunjukkan bahwa Allah selalu menjaga hamba-Nya yang beriman.

2. Menumbuhkan Rasa Syukur dan Tawadhu:
Ketika kita merasakan nikmat keamanan, rasa syukur dan tawadhu haruslah muncul dalam hati. Kita bersyukur atas perlindungan Allah dan menyadari bahwa kita tidak memiliki kekuatan apa-apa tanpa pertolongan-Nya.

3. Memperkuat Tawakal kepada Allah:
Peristiwa dalam ayat ini juga menjadi pengingat untuk selalu bertawakal kepada Allah. Dengan bertawakal, kita berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan yakin bahwa Dia akan selalu memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya.

Mutiara Tasawuf:

1. Perumpamaan Kapal:
Kehidupan di dunia ini bagaikan sebuah kapal di lautan. Kapal tersebut dapat oleng dan karam jika tidak dijaga dengan baik. Begitu pula dengan iman kita, iman dapat goyah jika tidak dijaga dengan rasa takut kepada Allah dan tawakal kepada-Nya.

2. Perumpamaan Pohon:
Sebuah pohon yang kokoh dapat tumbang jika diterjang angin kencang. Namun, pohon yang memiliki akar yang kuat akan tetap berdiri kokoh. Begitu pula dengan iman kita, iman yang kuat akan mampu menghadapi berbagai godaan dan cobaan.

3. Perumpamaan Cermin:
Sebuah cermin yang kotor tidak dapat memantulkan bayangan dengan jelas. Begitu pula dengan hati kita, hati yang kotor dengan dosa dan hawa nafsu tidak dapat menerima cahaya Allah. Oleh karena itu, kita harus selalu membersihkan hati dengan zikir, tobat, dan amal shaleh.

Mari kita jadikan ayat Al-Ma'idah 5:11 ini sebagai pengingat untuk selalu bersyukur, bertawakal, dan meningkatkan kualitas iman kita dengan tasawuf. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan dan hidayah-Nya kepada kita semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pengasuh,
MAHAD BAHASA & ADAB






Post a Comment for "Mengingat Nikmat Allah: Kunci Mensucikan Hati dan Memperkuat Tawakal"