Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menyibak Cahaya Ma'rifat di Tengah Perbedaan

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pada kesempatan ini, mari kita tadabburi ayat suci Al-Qur'an surat Ali Imran ayat 103:
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk. (Āli ‘Imrān [3]:103)

Ayat ini mengandung pesan penting tentang pentingnya persatuan dan kesatuan umat Islam. Allah SWT memerintahkan kita untuk berpegang teguh pada tali Allah dan tidak bercerai berai. Tali Allah di sini dimaknai sebagai agama Islam, Al-Qur'an, dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.

Dengan bersatu padu, umat Islam akan menjadi kuat dan mampu menghadapi berbagai tantangan. Sebaliknya, jika umat Islam terpecah belah, mereka akan menjadi lemah dan mudah dikalahkan oleh musuh.

Ayat ini juga mengingatkan kita tentang nikmat persaudaraan yang Allah SWT berikan kepada umat Islam. Dahulu, sebelum Islam datang, bangsa Arab saling bermusuhan dan berperang karena perbedaan suku, bangsa, ras dan warna kulit. Namun, setelah Islam datang, Allah SWT mempersatukan hati mereka dan menjadikan mereka sebagai saudara.

Persaudaraan ini harus dijaga dan dipelihara dengan saling menghormati, menghargai, dan membantu satu sama lain.

Marilah kita jadikan ayat ini sebagai pedoman dalam hidup kita. Kita harus selalu bersatu padu dan menjaga persaudaraan antar umat Islam. Dengan demikian, kita akan menjadi umat yang kuat dan berjaya.

Ada beberapa mutiara hikmah yang bisa kita ambil dari ayat ini:
Persatuan umat Islam bagaikan sebuah bangunan yang kokoh. Jika satu batu bata saja terlepas, maka bangunan tersebut akan mudah runtuh.
Perpecahan bagaikan api, ia dapat membakar habis persaudaraan. Oleh karena itu, kita harus selalu menjaga persatuan dan kesatuan.
Syukur atas nikmat persaudaraan adalah dengan menjaga hubungan baik dengan sesama Muslim dan saling membantu dalam kebaikan.

Semoga bermanfaat. 

Pengasuh
MAHAD BAHASA ADAB










Post a Comment for "Menyibak Cahaya Ma'rifat di Tengah Perbedaan"