6 Kunci Kebahagian Dunia Akhirat
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hari ini, kita akan membahas enam kunci kebahagiaan dunia dan akhirat yang dapat kita praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Yang pertama, untuk masa lalu yang telah kita lewati.
Ada satu sikap yang harus kita lakukan untuk masa lalu yang telah kita lewati yaitu istighfar.
Manusia adalah tempatnya salah dan lupa, tidak ada manusia yang tidak berdosa di muka bumi ini kecuali para nabi dan rasul. Istighfar adalah memohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah kita lakukan. Hal ini sebagaimana perintah Allah dalam Surat Nuh ayat 10:
اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ
“Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. (Nūḥ [71]:10)
Yang kedua, apa yang sudah kita terima hari ini.
Ada dua sikap yang harus kita lakukan terhadap apa yang sudah kita terima hari ini atau saat ini, yaitu sabar dan syukur.
Yang pertama, apabila yang kita terima hari ini adalah ujian, maka sabar adalah obatnya. Sabar adalah kunci menghadapi ujian dan cobaan dalam hidup. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 153:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ
Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah [2]:153)
Bersabarlah, karena setiap tetes kesabaran akan berbuah manis keberhasilan. Sabar adalah jalan menuju kedamaian batin dan kebahagiaan sejati.
Yang kedua, apabila yang kita terima hari ini adalah nikmat, maka syukur adalah kuncinya. Syukur adalah ungkapan atau perasaan terima kasih atas segala nikmat baik kecil maupun besar yang diterima dari Allah. Kandang nikmat hanya kita nilai dari sisi uang, kita sering tidak menyadari bahwa udara dan kesehatan adalah nikmat yang tak terhingga. Allah memerintahkan kita untuk senantiasa bersyukur sebagaimana firmannya dalam surat Ibrahim ayat 7:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (Ibrāhīm [14]:7)
Ingatlah, dalam setiap nafas kita, terdapat alasan untuk bersyukur. Bahkan di balik setiap ujian, tersembunyi pelajaran untuk bersyukur.
Yang ketiga, apa yang belum kita terima hari ini dan hari esok.
Ada tiga sikap yang harus kita lakukan untuk sesuatu yang belum terjadi, yaitu ikhtiar, doa dan tawakkal.
Yang pertama adalah Ikhtiar. Ikhtiar adalah berusaha sebaik mungkin dalam mencapai tujuan kita, baik untuk urusan dunia maupun akhirat. Allah berfirman dalam surat Ar-Rad ayat 11:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka...(Ar-Ra‘d [13]:11)
Ikhtiar adalah bukti kesungguhan hati dalam meraih mimpi. Kerja keras hari ini adalah pintu keberhasilan di masa depan.
Yang kedua, setelah berusaha dan bekerja keras, hendaknya kita lanjutkan dengan berdoa kepada Allah karena Dia-lah yang maha mengabulkan hajat-hajat kita. Hal ini sebagaimana firmannya dalam surat al-Baqarah ayat 186:
وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ
Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. (Al-Baqarah [2]:186)
Ingatlah bahwa doa dapat mengubah takdir. Doa adalah panggilan jiwa yang selalu didengar oleh Allah. Setiap doa yang tulus dan ikhlas pasti akan menemukan jalan menuju pengabulan.
Yang ketiga atau yang terakhir, adalah tawakkal. Tawakkal adalah berserah diri atau menyerahkan segala urusan sepenuhnya hanya kepada Allah setelah berusaha dan berdoa. Allah berfirman dalam Surat At-Talaq ayat 3:
وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ
Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya...(Aṭ-Ṭalāq [65]:3)
Tawakkal mengajarkan kita untuk percaya pada rencana Allah yang lebih baik. Dalam tawakkal, kita belajar bahwa yang terbaik adalah apa yang Allah tentukan.
Itulah enam kunci kebahagiaan dunia dan akhirat. Semoga kita semua dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Semoga bermanfaat,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.