Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kepada seorang ibu yang tengah diuji dengan kepergian buah hati tercinta

Kepada seorang ibu yang tengah diuji dengan kepergian buah hati tercinta, pertama-tama, saya ingin mengingatkan bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah titipan dari Allah. Anugerah berupa anak yang sempat hadir dalam kehidupan adalah amanah yang Allah percayakan kepada kita, dan kapan pun Allah berkehendak, amanah tersebut dapat kembali kepada-Nya.

Perasaan sedih, kehilangan, dan penyesalan adalah hal yang manusiawi. Namun, ketahuilah bahwa Allah tidak pernah mendzalimi hamba-Nya. Dalam setiap takdir, termasuk musibah ini, ada hikmah yang terkadang tak kita pahami sekarang. Rasulullah SAW bersabda:

حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَلْحَلَةَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Muhammad, telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Amru, telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Muhammad, dari Muhammad bin Amru bin Halhalah, dari 'Atha' bin Yasar, dari Abu Sa'id Al-Khudri dan dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:

"Tidaklah seorang muslim tertimpa kelelahan, sakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan, atau kesusahan, bahkan hingga duri yang menusuknya, kecuali Allah akan menghapus sebagian dari dosa-dosanya dengan musibah tersebut."

(Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahih Bukhari, No. 5210).

Allah SWT juga berfirman dalam Al-Qur'an:

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَنَبْلُوْكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۗوَاِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Kami menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Kepada Kamilah kamu akan dikembalikan. (Al-Anbiyā' [21]:35)

Mengenai perasaan bahwa Anda belum berbuat maksimal, ingatlah bahwa segala usaha yang Anda lakukan, dengan segenap cinta dan kemampuan, sudah dicatat oleh Allah. Kita memang diberi kewajiban berikhtiar, namun hasilnya ada di tangan-Nya. Jika keadaannya sudah di luar kuasa kita, serahkanlah pada Allah dengan penuh keikhlasan. Rasulullah SAW juga mengingatkan dalam haditsnya:

حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُوسَى أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا لَيْثُ بْنُ سَعْدٍ وَابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ قَيْسِ بْنِ الْحَجَّاجِ قَالَ ح و حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَخْبَرَنَا أَبُو الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا لَيْثُ بْنُ سَعْدٍ حَدَّثَنِي قَيْسُ بْنُ الْحَجَّاجِ الْمَعْنَى وَاحِدٌ عَنْ حَنَشٍ الصَّنْعَانِيِّ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كُنْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فَقَالَ يَا غُلَامُ إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ احْفَظْ اللَّهَ يَحْفَظْكَ احْفَظْ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلْ اللَّهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ وَلَوْ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ رُفِعَتْ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتْ الصُّحُفُ قَالَ هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Muhammad bin Musa, telah memberitakan kepada kami Abdullah bin Mubarak, telah memberitakan kepada kami Laits bin Sa'd dan Ibnu Lahi'ah dari Qais bin Hajjaj. Qais berkata: Dan telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Abdurrahman, telah memberitakan kepada kami Abu Al-Walid, telah menceritakan kepada kami Laits bin Sa'd, ia berkata: Qais bin Hajjaj telah menceritakan kepadaku. (Makna keduanya sama) dari Hanasy Ash-Shan'ani, dari Ibnu Abbas, ia berkata:

Suatu hari aku berada di belakang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, kemudian beliau bersabda, "Wahai anak muda, sesungguhnya aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika engkau meminta, mintalah kepada Allah. Jika engkau memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah bahwa jika seluruh umat berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu, mereka tidak akan bisa memberikannya kecuali sesuatu yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan jika mereka semua berkumpul untuk membahayakanmu, mereka tidak akan bisa membahayakan kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat, dan lembaran-lembaran telah kering."

Hadits ini dinyatakan sebagai hadits hasan shahih.  (Sunan Tirmidzi, No. 2440)

Ketahuilah, anak Anda adalah penghuni surga. Dalam Islam, anak-anak yang meninggal sebelum mencapai usia baligh akan berada di surga dan menunggu orang tua mereka di pintu surga. Rasulullah SAW bersabda:

حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا ابْنُ عُلَيَّةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا مِنْ النَّاسِ مُسْلِمٌ يَمُوتُ لَهُ ثَلَاثَةٌ مِنْ الْوَلَدِ لَمْ يَبْلُغُوا الْحِنْثَ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ الْجَنَّةَ بِفَضْلِ رَحْمَتِهِ إِيَّاهُمْ

"Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Ibn 'Uliyah, telah menceritakan kepada kami Abdul Aziz bin Suhaib dari Anas bin Malik Ra, ia berkata: Rasulullah Saw bersabda: 'Tidak ada seorang Muslim pun yang meninggal dan memiliki tiga anak yang belum mencapai usia baligh, kecuali Allah memasukkannya ke dalam surga karena keutamaan rahmat-Nya kepada mereka.'" (HR. Bukhari)

Cobalah untuk menerima takdir ini dengan sabar dan tawakal. Setiap air mata yang tumpah dalam kesabaran dan keikhlasan akan menjadi saksi di hadapan Allah bahwa Anda telah berusaha dan berserah diri kepada-Nya. Semoga Allah memberi kekuatan, ketabahan, dan menggantikan kehilangan ini dengan rahmat yang tak ternilai di dunia maupun akhirat.

Semoga bermanfaat.
Pengasuh Mahad Bahasa Adab
Dr. Ir. Adib Shururi, M.Pd.