Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Bagaimana Cara Menghilangkan Kegelisahan Hati? Ini Tipsnya!



Ada satu hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya No. 20626:

حَدَّثَنَا إِسْحَاقُ بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا سِنَانٍ يُحَدِّثُ عَنْ وَهْبِ بْنِ خَالِدٍ الْحِمْصِيِّ عَنِ ابْنِ الدَّيْلَمِيِّ قَالَ وَقَعَ فِي نَفْسِي شَيْءٌ مِنْ الْقَدَرِ فَأَتَيْتُ زَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ فَسَأَلْتُهُ فَقَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَوْ أَنَّ اللَّهَ عَذَّبَ أَهْلَ سَمَاوَاتِهِ وَأَهْلَ أَرْضِهِ لَعَذَّبَهُمْ غَيْرَ ظَالِمٍ لَهُمْ وَلَوْ رَحِمَهُمْ كَانَتْ رَحْمَتُهُ لَهُمْ خَيْرًا مِنْ أَعْمَالِهِمْ وَلَوْ كَانَ لَكَ جَبَلُ أُحُدٍ أَوْ مِثْلُ جَبَلِ أُحُدٍ ذَهَبًا أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ مَا قَبِلَهُ اللَّهُ مِنْكَ حَتَّى تُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ وَتَعْلَمَ أَنَّ مَا أَصَابَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُخْطِئَكَ وَأَنَّ مَا أَخْطَأَكَ لَمْ يَكُنْ لِيُصِيبَكَ وَأَنَّكَ إِنْ مِتَّ عَلَى غَيْرِ هَذَا دَخَلْتَ النَّارَ

Telah menceritakan kepada kami Ishaq bin Sulaiman, ia berkata: "Aku mendengar Abu Sinan menceritakan dari Wahb bin Khalid Al-Himshi dari Ibnu Dailami, ia berkata: 'Terbersit dalam hatiku sesuatu tentang takdir, maka aku mendatangi Zaid bin Tsabit dan menanyakan hal itu kepadanya. Zaid berkata, 'Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Seandainya Allah menyiksa penghuni langit-Nya dan penghuni bumi-Nya, tentu Dia akan menyiksa mereka dan tidaklah Dia berlaku zalim kepada mereka. Dan jika Dia mengasihi mereka, maka rahmat-Nya lebih baik bagi mereka daripada amal-amal mereka. Seandainya engkau memiliki emas sebesar Gunung Uhud atau sebesar Gunung Uhud dan menginfakkannya di jalan Allah, Allah tidak akan menerimanya darimu sampai engkau beriman kepada takdir dan mengetahui bahwa apa yang menimpamu tidak akan meleset darimu, dan bahwa apa yang meleset darimu tidak akan menimpamu. Jika engkau mati dalam keadaan tidak mempercayainya, niscaya engkau akan masuk neraka.'"

Dari hadis di atas dapat dipahami:

Pada suatu hari, seorang laki-laki bernama Ibnu Dailami merasa gundah. Hatinya dipenuhi oleh pertanyaan tentang takdir. Akhirnya, ia memutuskan pergi ke sahabat Nabi, Zaid bin Tsabit, untuk mencari jawaban.

Setibanya di sana, Ibnu Dailami berkata, "Wahai Zaid, aku merasa gelisah tentang takdir. Bisakah kau jelaskan sesuatu agar hatiku tenang?"

Zaid tersenyum lembut dan berkata, "Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, ‘Seandainya Allah menyiksa penghuni langit dan bumi, itu bukan kezaliman. Tetapi jika Allah memberi rahmat, rahmat-Nya jauh lebih besar daripada amal kita.’

Kemudian, Zaid melanjutkan, “Bayangkan, seandainya engkau memiliki emas sebesar Gunung Uhud dan kau sedekahkan semuanya, itu tidak akan diterima jika kau tidak percaya pada takdir. Karena yang menimpamu sudah ditetapkan untukmu, dan yang bukan untukmu tak akan menimpamu.Jika engkau mati dalam keadaan tidak mempercayainya, niscaya engkau akan masuk neraka”

Mendengar itu, hati Ibnu Dailami tenang. Ia sadar, bahwa setiap takdir yang telah ditetapkan Allah adalah baik.


Semoga bermanfaat.