Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ramadan 2 - Ramadan, Peluang Bersih-Bersih Dosa!




Shahih Muslim #344:

حَدَّثَنِي أَبُو الطَّاهِرِ وَهَارُونُ بْنُ سَعِيدٍ الْأَيْلِيُّ قَالَا أَخْبَرَنَا ابْنُ وَهْبٍ عَنْ أَبِي صَخْرٍ أَنَّ عُمَرَ بْنَ إِسْحَقَ مَوْلَى زَائِدَةَ حَدَّثَهُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَقُولُ الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

Telah menceritakan kepadaku Abu At-Tahir dan Harun bin Sa'id Al-Ayli, keduanya berkata: Telah mengabarkan kepada kami Ibnu Wahb dari Abu Shakhr, bahwa Umar bin Ishaq, maula Zaidah, telah menceritakan kepadanya dari ayahnya, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Saw bersabda: "Salat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadan ke Ramadan adalah penghapus dosa di antara waktu-waktu tersebut, selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar." (HR. Muslim)

Kita semua pasti pernah punya dosa, baik yang disengaja maupun yang "terpeleset" tanpa sadar. Nah, ada kabar gembira dari Rasulullah Saw dalam hadis yang diriwayatkan Imam Muslim dalam shahihnya:

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

"Salat lima waktu, Jumat ke Jumat, dan Ramadan ke Ramadan adalah penghapus dosa di antara waktu-waktu tersebut, selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar." (HR. Muslim)  

Nah Luar biasa, kan? Artinya, kita punya kesempatan untuk "reset" dosa setiap hari dengan salat lima waktu, setiap minggu dengan salat Jumat, dan setiap tahun dengan Ramadan!  

Coba bayangkan begini:
Kalau HP kita lemot karena kebanyakan file sampah, apa yang kita lakukan? Pasti dibersihkan, dihapus temporary filenya atau cache-nya, atau kalau parah banget di factory reset atau reset pabrik! Nah, begitu juga dengan hati kita. Ramadan itu ibarat factory reset atau reset pabrik untuk jiwa kita, biar kembali bersih!  

Tapi ingat, Rasulullah Saw memberi syarat: "Selama menjauhi dosa besar." Nah, dosa besar ini bukan sekadar nyontek di ujian atau lupa bayar utang ke teman, tapi dosa seperti syirik, durhaka pada orang tua, membunuh, sumpah palsu dan lainnya.

Jadi, Ramadan ini jangan hanya fokus puasa, tarawih dan takjil saja, tapi setelahnya masih suka ghibah dan nyinyir tetangga. Percuma puasanya kalau setelah berbuka masih aja sibuk gosip di grup WA!  

Jadi, ayo manfaatkan Ramadan ini, bukan sekadar hanya menahan diri. Ibarat mobil yang tertutup debu, jangan cuma dilap bagian tertentu!. Bersihkan hati, sucikan jiwa, agar Ramadan datang tak sia-sia. Bukan cuma haus dan lapar yang kita rasa, tapi dosa harus terhapus dan diganti dengan pahala.

Semoga Allah menerima ibadah kita dan menjadikan Ramadan ini momen perubahan untuk menjadi lebih baik. Aamiin!

Semoga bermanfaat,
Pengasuh Mahad Bahasa Adab
Dr. Ir. Adib Shururi, M.Pd.