Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Nasehat Sufi: Syukur dan Karung Kosong


Nasehat sufi:

الشُّكْرُ هُوَ الطَّرِيقُ، وَالشُّكْرُ هُوَ الْمَقْصِدُ، وَالشُّكْرُ هُوَ الْمُرَافِقُ، فَكَيْفَ تَنْسَى الشُّكْرَ وَهُوَ مَعَكَ؟

Syukur adalah jalan, syukur adalah tujuan, dan syukur adalah teman seperjalanan. Maka bagaimana engkau bisa lupa bersyukur, padahal dia selalu bersamamu?

Kisah sufi:
Ada seorang sufi duduk di jalan sambil memeluk karung kosong.
Lalu ada seseorang yang bertanya kepadanya, “Apa isinya wahai syaikh?”
Ia menjawab:

“هَذِهِ نِعْمَةٌ فَارِغَةٌ، أَضَعُ فِيهَا الشُّكْرَ حَتَّى تَمْتَلِئَ.”

ini adalah nikmat yang masih kosong, tapi aku isi dengan syukur sampai penuh.

Sang sufi lalu menangis dan berkata:
“Jika engkau melihat nikmat hanya dalam wujud, maka engkau belum mengenal Tuhan yang memberi nikmat tanpa rupa.”


Wallahu'alam