Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penetapan Awal Dzulhijjah 1446H/2025 Dramatis


Penetapan 1 Dzulhijjah 1446 Hijriyah atau di tahun 2025 ini benar-benar menjadi momen yang menegangkan. Seperti yang disampaikan oleh Menteri Agama dalam sidang isbat pada hari Selasa, 27 Mei 2025. Mari kita simak pernyataan lengkap beliau dalam video link berikut ini.

Link: https://youtu.be/W1PAzQNDPFk?si=bYAs_A0R8swkcjam

Dari pernyataan tersebut, kita bisa memahami bahwa penetapan awal Dzulhijjah kali ini benar-benar dramatis.

Sampai detik-detik terakhir sidang isbat, seluruh laporan dari tim rukyat di berbagai penjuru Indonesia menyatakan tidak melihat hilal. Semua seolah mengarah pada kesimpulan bahwa bulan Dzulhijjah akan dimulai lusa atau 29 Mei 2025.

Namun... di saat semua nyaris bulat menyatakan tidak ada hilal yang terlihat, muncullah satu laporan terakhir dari wilayah paling barat Indonesia, Aceh.

Seorang pengamat hilal bersumpah di bawah otoritas berwenang bahwa ia melihat hilal. Dan sesuai prosedur syar'i, kesaksian itu diterima.

Dari sudut pandang astronomi, ini memang sangat tidak biasa. Misalnya, berdasarkan perangkat lunak Hilal Calc 3.0, posisi hilal  diperkirakan hanya setinggi 2 derajat dengan sudut elongasi sekitar 6 derajat. Sedangkan menurut kriteria Imkanur Rukyat MABIMS, hilal dianggap bisa terlihat jika tingginya minimal 3 derajat dan elongasinya minimal 6,4 derajat.

Tak heran jika beberapa kalender, seperti kalender dari NU Online, menetapkan 10 Dzulhijjah jatuh pada tanggal 7 Juni 2025. Sedangkan pemerintah, sesuai Keputusan Bersama Tiga Menteri, menetapkannya pada 6 Juni 2025.

Dan di sinilah kita diingatkan oleh nasihat seorang sufi yang cintanya kepada Allah membuat logika dunia terasa sempit baginya. Ia pernah berkata:

"Jika hitungan manusia berkata 'tidak mungkin', maka biarkan takdir Allah berkata 'jadilah'—dan maka jadilah. Hilal bisa sembunyi dari seluruh mata di negeri ini, tapi Allah bisa perlihatkan setitik cahaya-Nya kepada satu hamba yang Ia kehendaki."

Mungkin di situlah letak rahasia terbesar dalam kehidupan dan keimanan: bahwa kita hanya bisa menghitung kemungkinan, tapi Allah-lah yang menetapkan kepastian.

Jadi, mari kita jaga keikhlasan, hargai perbedaan, dan teguhkan hati bahwa setiap takdir yang datang bukanlah kebetulan. Di balik kejutan tak terduga, ada pesan cinta dari langit.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.