Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Sufi: Pelajaran Sabar dari Seorang Raja dan Sufi


Nasehat Sufi:

الصَّبْرُ هُوَ أَنْ تَبْتَسِمَ وَأَنْتَ تَحْتَ قَدَمِ الْقَدَرِ، وَتَقُولَ: "زِدْنِي، فَكُلُّ شَيْءٍ مِنْكَ حُلْوٌ

"Sabar adalah ketika kamu tersenyum meskipun berada di bawah kaki takdir, dan kamu masih berkata: 'Tambahkanlah untukku, sebab segala sesuatu darimu itu pasti manis."

Ada sebuah kisah, hiduplah seorang raja yang bengis namun cerdas, Ia mendengar kabar tentang seorang pengemis gila yang sering menangis dan tertawa sendiri di pasar sambil berkata, “Segala sesuatu dari-Nya adalah manis!”

Raja lalu memerintahkan agar orang itu dipanggil ke istana. Dan si pengemis itu datang tanpa alas kaki, pakaiannya robek, namun matanya bercahaya.

Raja bertanya, “Apakah benar kau berkata bahwa segala sesuatu dari Tuhan itu manis?”
Si pengemis menjawab, “Ya, bahkan luka yang belum sembuh pun terasa madu bila datang dari-Nya.”

Raja marah karena menganggap menghinanya dengan jawaban yang tidak serius. “Kalau begitu, aku akan mencambukmu seratus kali. Katakan padaku apakah itu juga manis!”

Si pengemis kemudian berdiri, membuka bajunya dan berkata, “Cambuklah. Aku tidak mencintai rasa sakitnya, tapi Aku mencintai Dia yang mengirimkannya.”

Setelah cambukan pertama, Si Pengemis justru tersenyum dan berbisik, “Zidnī (tambahkanlah)...”

Mendengar jawaban Si Pengemis, Sang raja malah gemetar. Ia lalu melemparkan cambuknya dan segera mencium kaki si pengemis itu dan justru meminta mengajarinya ilmu sabar yang sesungguhnya.


Wallahu'alam.